BAB 58

2.4K 142 7
                                    

"Dam kamu kok terburu-buru gitu, emang Sankara kenapa?" tanya Kia penasaran.

"Tidak kenapa-napa." Adam mengusap rambutnya ke belakang. Ia tidak suka dengan orang asing yang suka bertanya tentang kehidupannya.

"Kamu kayaknya kelelahan ya jaga kedua anak kamu, gimana kalau hari libur aku ikut ngebantu kamu buat jagain Sankara sama Abimayu?" 

"Tidak perlu." Adam tidak ingin mencari masalah, yang ada nanti Dellia semakin kesal dengannya.

Kia memberengut sambil menatap ke arah jendela mobil. 

Sedangkan Ziar sendiri sudah merasa tidak beres dengan Kia. Apa yang harus Ziar lakukan? Ziar menggeleng pelan, tidak ini bukan ururusannya. Mau Kia menjadi perebut suami orang, Ziar tetap tidak boleh ikut campur.

Tidak lama mobil terhenti. Adam langsung keluar dari mobil, ia melihat di sekitar Masjid dengan teliti mencari keberadaan Dellia dan anaknya. Tidak lama mencari, Adam menemukan keluarga kecilnya itu.

Dengan berlari, Adam langsung menuju Dellia yang sekarang menatapnya dengan pandangan datar. 

"Ya ampun Dellia kenapa nggak angkat telepon aku?" tanya Adam.

Dellia agak sedikit kaget dengan keberadaan Adam. Padahal sudah Dellia jelaskan jika ia ingin menjemput anaknya sendirian.

"Wah Ayah ikut jemput Abang juga ya? Kata Mama, Ayah nggak jemput." Sankara bahagia sekali, karena ini pertama kalinya saat pergi mengaji dijemput oleh kedua orangtuanya.

Adam hanya bisa melirik Dellia yang sekarang melirik ke depan tidak meliriknya lagi. Pertanyaan Adam pun belum dibalas.

Adam melirik Dellia meminta penjelasan, Dellia yang ditatap seperti itu hanya memalingkan wajahnya.

Abimayu berjalan menuju Adam dan langsung merentangkan tangannya. Adam yang paham langsung mengendong Abimayu.

"Ayo ke mobil," ajak Adam.

Tanpa ada pilihan lain Dellia ikut mengikuti suaminya, saat berjalan menuju mobil Dellia melihat dari luar jendela mobil ada Kia di dalam sana. Benar kata Sankara, wanita itu selalu menumpang pada Adam.

Dellia melirik ke arah Adam. Apa pria ini masih tidak paham bahwa tidak ada hubungan sebatas teman bagi seorang yang tidak memiliki hubungan darah? Apa Dellia berlebihan? Entahlah intinya ia berusaha untuk tidak ada cela bagi orang yang bisa saja menghancurkan rumah tangganya.

Dellia langsung menaiki mobil tepatnya di samping Ziar.

"Kenapa? Jangan."

"Kanapa sih Mas kamu duduk aja sana sama teman kamu."

Ziar hanya terus memandangi Adam dan Dellia yang sepertinya sedang bermasalah.

"Kalau kamu duduk di depan boleh, nanti orang kira kalian suami istri lagi."

"Oh jadi kalau Mas yang di belakang duduk berduan sama Kia orang nggak bakalan kira kalau Mas itu suami istri sama dia."

Kia dapat mendengar semua itu, ia tersinggung. Apa istri dari Adam memang orang yang berlebihan seperti itu? Padahal Kia hanya menumpang saja. Karena sudah tidak tahan, Kia langsung berucap. "Jangan berlebihan aku cuman numpang bentar aja."

"Diam kamu." 

Kia langsung terdiam saat nada suara Dellia tampak sangat marah.

"Ayah beli itu." Abimayu menunjuk ke arah balon.

Dellia langsung beristighfar saat ia marah di depan kedua anaknya. Dari pada menjadi masalah lebih lagi, Dellia memilih duduk di belakang tepatnya di samping Kia. Apa semua pria seperti itu, suka mengatur tapi saat diatur malah tidak mau.

Bad Husband |END|✓Where stories live. Discover now