BAB 55

2.8K 124 8
                                    

Tidak lama Dellia datang saat terdengar keributan di luar sana. Dellia sendiri sudah menebak jika suaminya sudah pulang. Tiba didepan rumah Dellia sedikit terkejut dengan kedatangan seseorang yang tidak Dellia kenal. Suaminya dan wanita itu berdiri tepat di samping sofa. Dellia risih saat wanita itu memperhatikan Dellia dari wajah hingga kaki, hal itu membuat Dellia tidak nyaman.

Adam yang melihat kediaman Kia dan Dellia langsung mengeluarkan suaranya.

"Jadi gini De, ini Kia teman aku."

Dellia mengulurkan tangannya dan Kia membalasnya.

"Dan Kia ini Dellia, istri aku." 

Kia hanya bisa tersenyum kecil saja.

"Ayo duduk." Dellia mempersilahkan tamu Adam untuk duduk. "Mau minum apa?" tawar Dellia.

"Tidak usah repot-repot." 

"Tidak apa." Dellia menuju dapur dan membawa segelas jus jeruk dan air putih dingin untuk Adam. 

Kia terus memandangi punggung wanita hingga tidak terlihat lagi. Dan jujur wanita itu cantik dan tampak sangat sopan. Jadi seperti ini tipe Adam? Wanita yang berhijab. Tidak pernah ia sangka Adam bahkan bisa berdekatan dengan wanita yang menutup kepalanya.

"Terima kasih," ucap Kia saat Dellia telah tiba dengan dua cangkir minuman. Kia mencicipi minuman itu begitu pun dengan Adam.

Dellia melirik ke luar mencari anaknya dan yang terlihat hanya Sankara yang asik bermain. 

"Abimayu mana Mas?" tanya Dellia.

"Udah di kamar, tidur."

Setelah jawaban Adam hanya keheningan yang tercipta, Dellia menatap Adam meminta penjelasan ada tujuan apa wanita itu ke sini karena sedari tadi tidak ada yang berbicara.

"Kia meminta untuk menginap disini selama beberapa hari, setelah mendapat rumah sewa Kia akan pindah."

Dellia terdiam beberapa saat, ia menatap lagi ke arah wanita yang tampaknya seumuran dengan suaminya itu. Dellia merasa tidak enak jika menolak, tapi Dellia juga tidak nyaman jika ada orang asing yang tinggal seatap dengannya.

"Kita perlu ngomong berdua Mas." Adam setuju dan pergi ke belakang mengikuti Dellia yang di depan.

Kia yang duduk disofa hanya bisa terkekeh samar saat melihat istri Adam tampak tidak suka dengannya. Padahal Kia hanya memang berniat untuk meminta bantuan.

Adam juga tampak bukan pria yang peka, lagi pula jika diposisi Dellia, Kia juga tidak merasa nyaman jika ada wanita asing yang minta tinggal. Tapi mau gimana Kia sendiri tidak punya teman lain disini kecuali Adam.

"Mas gimana sih, masa langsung izinin Kia buat nginap tanpa persetujuan aku?" tanya Dellia saat mereka sudah berada dibelakang rumah tepatnya di dapur.

"Aku tadi kan minta persetujuan kamu."

Dellia tampak cemberut.

"Mana ada, Mas nggak minta persetujuan aku."

Adam mengusap kepalanya agak bingung, mungkin memang perkataannya tadi terdengar tidak meminta izin.

"Kamu nggak ngizinin? Kasian loh dia jauh kesini minta tolong."

Dellia berusaha tenang, tidak mungkinkan Adam ada niat lain selain hanya menolong.

"Oke aku izinin tapi cuman dua hari."

"Oke," balas Adam. "Ayo balik ketempat Kia." Adam mengenggam telapak tangan Dellia dan berjalan bersama dengan bergandengan tangan.

"Boleh kamu tinggal disini tapi cuman dua hari aja ya." Adam berucap kepada Kia saat Adam dan Dellia sudah kembali duduk disofa ruang tamu.

Kia mengangguk saja. Dua hari adalah waktu yang sebentar. Kia akan berusaha lebih cepat mencari rumah sewa dan mungkin akan meminta bantuan Adam juga nantinya.

Bad Husband |END|✓Where stories live. Discover now