25. Tersesat Di Dunia Lain

138 23 0
                                    

"Nay!" Kenan menghampiri Nayya yang baru saja keluar dari ruangan dosen usai mengumpulkan tugas makalahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nay!" Kenan menghampiri Nayya yang baru saja keluar dari ruangan dosen usai mengumpulkan tugas makalahnya.

"Hei, Kak."

"Kamu sendirian? Yang lainnya mana?" tanya Kenan sambil memandang sekeliling mencari dua sahabat Nayya yang biasa selalu bersama cewek itu.

"Mereka nunggu di kantin."

"Kalo gitu, aku ikut deh." Kenan mensejajari langkah Nayya dan keduanya berjalan bersisian bersama menuju kantin Fakultas Ilmu Komputer. "Oh ya, Nay. Nanti malam ada acara nggak?"

"Kenapa?"

"Temenin aku ke ultah temen aku mau nggak?"

"Ultah? Pesta gitu?"

"Nggak kok, cuma acara kecil-kecilan aja bareng temen-temen deket."

"Hmm... oke deh." Setelah berpikir dan menimang-nimang beberapa menit akhirnya Nayya mengiyakan ajakan Kenan.

"Sip. Kalo gitu nanti jam tujuh malam aku jemput kamu di kosan, ya."

"Oke." Nayya mengangguk sekali tanda setuju saat mereka sampai di kantin.

Nayya mengedarkan pandangannya mencari kedua sohibnya dan menemukan mereka duduk di sudut kantin. Sepertinya keduanya tidak kebagian tempat di meja favorit mereka karena suasana kantin yang terlalu ramai. Nayya juga sempat bingung karena beberapa hari terakhir kantin fakultas mereka terlihat lebih padat dari biasanya. Rata-rata isinya para mahasiswi yang rela berjalan jauh dari fakultasnya demi melihat Valdy makan di kantin.

"Nay, sini!" Ranita melambaikan tangannya tinggi-tinggi agar Nayya bisa melihatnya.

"Aku udah pesenin makanan sama minuman langganan kamu, nih!" kata Lalita sambil menyodorkan semangkok bakso dan segelas jus melon. "Kalo baru pesen sekarang, bisa-bisa Cuma kebagian mangkoknya aja."

"Kenapa kantin kalian rame banget? Lagi ada promo makanan apa gimana?" tanya Kenan heran sambil memandang ke sekelilingnya.

"Nggak tau tuh, mungkin kantin kita makanannya lebih enak dari kantin fakultas mereka kali," sahut Lalita asal sambil mengunyah baksonya yang terlihat super pedas.

"Memangnya mereka bukan anak fakultas kalian?" tanya Kenan makin heran.

"Coba aja Kakak lihat sendiri. Fakultas kita mana ada anak cewek sebanyak ini." Ranita menunjuk sekelilingnya. "Itu apalagi yang di sana! Baju modis bak model dengan dandanan ala kover majalah kayak gitu tuh bisanya anak hukum atau anak ekonomi."

"Sebanyak ini, emang mereka pada ngapain?" tanya Kenan masih tak paham kelakuan para cewek-cewek itu.

"Ya apalagi kalo bukan melototin idolanya." Kali ini Lalita yang menjawab. Cewek itu baru saja membersihkan bibirnya menggunakan tisu setelah menghabiskan semangkok bakso.

Sedetik kemudian kantin mendadak ramai seperti diterjang gemuruh deburan ombak. Bagaimana tidak ramai, idola yang mereka nantikan baru saja memasuki kantin bersama Yasa, Zelia dan Davon. Mereka menggunakan kesempatan ini untuk diam-diam memotret pasangan idola mereka. Nayya jamin pasti Gu-date besok isinya tentang Valdy dan Zelia lagi. Pasti ada hal yang didramatisasi hanya karena mereka berjalan bersisian atau mungkin karena tatapan dan senyum manis Zelia saat mengajak Valdy bicara.

Peretas Hati (Terbit) Where stories live. Discover now