22. Dermaga Cinta

148 25 4
                                    

"Kamu mau ngapain sih, Val? Malem-malem nongkrong di gazebo sendirian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu mau ngapain sih, Val? Malem-malem nongkrong di gazebo sendirian." Yasa yang baru saja selesai bermain game di kamar Valdy kini ikut duduk di samping sahabatnya itu.

"Kamu sendiri kenapa nggak pulang?" balas Valdy ketus, merasa kehadiran Yasa hanya sebagai pengganggu.

"Nggak jadi, aku nemenin kamu aja di sini."

"Udah sana pulang, emak nanti nyariin lagi!"

"Nggak mungkin. Paling emak juga tau kalo aku nginep di kos kamu." Yasa menggeliat.

"Punya rumah kok tapi nggak pernah pulang!" sindir Valdy.

"Abisnya enakan di kosan kamu sih, Val." Yasa menjawab sambil menguap lebar. Matanya terlihat mengantuk. Yasa kemudian melirik jam tangannya. "Buset udah jam sepuluh, bobok yuk Val!"

"Bobok aja sana sendiri!" kata Valdy jengkel.

"Emang kamu lagi nunggu siapa sih, Val? Dari tadi melototin gerbang terus." Valdy menoleh dan kini gantian Yasa yang dipelototinya.

"Oke... oke.... Terserah kamu mau nunggu siapa, aku mau bobok duluan aja."

"Awas! Bantalku jangan kamu ilerin ya!"

"Nggak janji."

Setelah Yasa masuk ke dalam gedung, Valdy berjalan mondar-mandir di depan gazebo. Matanya masih terus mengawasi gerbang masuk indekos sambil berharap orang yang dia tunggu akan segera menampakkan wujudnya. Cukup lama Valdy berjalan mondar-mandir seperti itu, tetapi orang yang ditunggu tak juga menunjukkan batang hidungnya. Sampai deru suara mesin mobil membuatnya waspada.

Sebuah mobil sedan hitam memasuki halaman parkir indekos. Naya dan kedua temannya turun dari mobil tersebut. Ranita dan Lalita sibuk melambaikan tangan pada Kenan, sedangkan Nayya hanya melambai sekilas sambil tersenyum simpul.

Begitu mobil berlalu, tatapan Nayya tertuju pada seseorang yang berdiri di depan salah satu gazebo. Ada Valdy di sana, berdiri diam sambil menatapnya tajam. Semburat rasa kesal yang tertahan terlukis dalam raut wajah Valdy. Apa Nayya berbuat kesalahan? Entahlah. Nayya pun menghampiri Valdy dan menyapanya.

"Loh, Kakak kok masih di sini?" tanya Nayya.

"Nunggu kamu," jawab Valdy singkat.

"Kenapa?"

"Kamu lupa?"

"Ah, iya. Maaf." Nayya meringis, dia baru ingat tentang les privat itu. Cewek itu merasa bersalah karena tak memberi tahu Valdy untuk membatalkan les privat mereka. "Lagian itu kan Kakak yang mau, aku belum bilang mau belajar sama Kakak. Kepalaku udah pusing sama mata kuliah hari ini."

"Terus kamu habis dari mana sampai malam begini?"

"Oh, itu tadi Kak Kenan ajak kita ke pantai nonton live music."

"Pantai?"

"Hum. Udah ya Kak, aku mau masuk dulu. Capek... eeeh... Kakak mau bawa aku ke mana?" Valdy langsung menarik tangan Nayya sebelum cewek itu berjalan menuju gedung indekos putri.

Peretas Hati (Terbit) Where stories live. Discover now