16. Memanasnya Gosip

175 29 3
                                    

"NAY

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"NAY... NAY... NAY!!!" Lalita berteriak heboh sambil mengacungkan ponselnya ke depan wajah Nayya. "Kamu masuk gosip Gu-date lagi." Kali ini wajah Lalita terlihat pucat seperti habis melihat hantu keluar dari ponselnya.

Ranita membuka aplikasi Gu-datenya sendiri dan mulai membaca halaman berita gossip terhangat di aplikasi tersebut. Baru membaca sebaris kalimat saja kening Ranita sudah terlihat berkerut-kerut. Membaca baris berikutnya malah makin membuat wajah cewek itu seperti monster laut yang wajahnya hijau berkeriput seperti kulit jeruk kering. Mengerikan.

Perhatian spesial yang Valdy berikan saat membantu Nayya yang jatuh terdorong penggemarnya ternyata dengan cepat menjadi gosip terhangat di Gu-date. Beberapa foto kejadian kemarin bahkan menyemarakkan halaman gosip tersebut. Dari berbagai sisi dan dari berbagai sudut yang dengan jelas menangkap ekspresi cowok idola mereka. Sayangnya isi berita yang tertera di sana tidak sebagus foto-foto yang ada. Judul berita yang bermakna ambigu mampu membuat orang yang membacanya mudah salah paham. 'Ketika Cewek Lama Bertemu Cewek Baru' begitu judulnya. Ditulis cetak tebal tepat di atas foto Nayya, Valdy, dan Zelia yang berada dalam satu frame.

"Apa-apaan nih berita?" pekik Ranita yang emosi sendiri setelah membaca keseluruhan berita yang Lalita tunjukkan. "Kenapa Nayya dikatain sebagai selingkuhan Valdy? Emang ada bukti kalau Kak Valdy udah beneran pacaran sama Kak Zelia?" cerocos Ranita yang kesal sahabatnya dilabeli 'Perebut Pacar Orang'.

Nayya mengambil alih ponsel Lalita dan mulai membaca berita tentang dirinya di Gu-date. Cewek itu menatap nyalang layar ponsel di tangannya. Sejak dulu Nayya selalu tahu kalau berada dekat dengan cowok populer hasilnya akan selalu tidak bagus dan sekarang semua firasatnya terbukti. Dekat dengan cowok idola kampus hanya membuat hari-harinya penuh masalah.

Nayya duduk lemas pada salah satu bangku di taman fakultas. Ranita dan Lalita mengapitnya di kanan dan kiri. Kedua sahabatnya itu mencoba menghibur Nayya. Akan tetapi masalahnya bukan hanya itu saja. Dari arah kantin, Malina dan Riana berlari menghampiri Nayya membawa kabar yang tak enak didengar. Kabar yang membuat wajah keduanya sama kusutnya.

"Mendingan jangan ke kantin dulu, deh."

"Kenapa?" tanya Lalita yang sudah sejak sepuluh menit lalu cacing-cacing di perutnya asik berdemo meminta jatah makan.

"Banyak penggosip. Bisa sakit kuping Nayya nanti kalo dengar semua omongan mereka," jelas Riana hati-hati.

"Separah itukah?" tanya Ranita penasaran.

"Hum, mendingan kita cari tempat lain. Atau di café samping kampus aja. Di sana suasananya lebih tenang," usul Malina.

Ranita dan Lalita mengangguk setuju. Nayya pun tak punya pilihan lain. Memang sebaiknya dia menghindari keramaian untuk beberapa waktu. Saat ini sepertinya telinganya juga belum cukup kebal menahan dengungan komentar orang-orang yang salah paham terhadapnya.

"Hei, Nay!" Suara sapaan terdengar saat mereka baru saja hendak meninggalkan taman fakultas. Dari arah kantin, Yasa melambaikan tangan menyapa mereka dan di sampingnya sudah pasti ada Valdy. Keduanya datang menghampiri Nayya cs. Wajah kedua cowok itu terlihat ceria dan berseri seperti tanpa masalah. Berkebalikan dengan raut wajah Nayya dan teman-temannya, terutama Ranita. Wajah cewek itu terlihat seperti hendak memakan hidup-hidup kedua cowok yang baru saja datang ini

Peretas Hati (Terbit) Where stories live. Discover now