21. Mana Yang Harus Dipercaya?

138 22 0
                                    

Nayya pikir suasana kampus akan heboh karena berita tentang pertandingan Valdy kemarin

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Nayya pikir suasana kampus akan heboh karena berita tentang pertandingan Valdy kemarin. Apalagi sikap lembut cowok itu terhadap Nayya yang membuat semua penggemarnya merasa tercurangi. Nyatanya suasana kampus hari ini terasa cukup tenang, walaupun masih ada beberapa orang yang berkasak-kusuk saat mereka lewat. Namun Nayya tak mau ambil pusing, selama tak ada yang mengusik hidupnya.

"Kenapa kita harus praktikum sepagi ini sih?" gerutu Lalita yang sejak tadi memegangi perutnya yang berontak minta diisi.

"Salahin Nayya tuh kenapa bangun kesiangan. Makanya kita nggak bisa sarapan dulu di kantin." Kali ini gantian Ranita yang menggerutu.

"Kenapa jadi salahin aku? Kalo bukan gara-gara nemenin Lalita nonton drakor sampe malem, aku nggak mungkin bangun kesiangan ya!" balas Nayya tak mau kalah.

Ketiganya berjalan tergesa-gesa menuju gedung praktikum dan tiba di ruang lab tepat saat Yasa baru saja hendak menutup pintu ruangan tersebut.

"Untung suasana hati Valdy lagi adem, kalo nggak kalian bisa dihukum bikin makalah seratus lembar!" kata Yasa sambil berbisik saat ketiga cewek itu berterima kasih.

Nayya dan kedua temannya duduk di barisan paling depan, karena hanya tempat itu yang tersisa. Kali ini Nayya tak keberatan, sekali pun Valdy selalu berdiri di samping mejanya mengawasi setiap gerak-gerik cewek itu. Setelah kejadian kemarin, Nayya pikir sikap Valdy sedikit melembut. Cowok itu sudah tidak begitu ketus dan galak padanya. Bahkan selama praktikum dengan sabarnya Valdy membantu Nayya menjelaskan setiap perintah dalam program yang mereka pelajari hari ini.

"Udah ngerti belum?" Nayya menggeleng. Ini sudah kedua kalinya Valdy menjelaskan dan Nayya masih belum paham juga. Apalagi jam praktikum sudah berakhir. Valdy hanya bisa menarik napas pelan lalu menjentikkan jarinya di kening Nayya. "Nanti malam tunggu aku di gazebo kos!"

"Hah? Buat apa?" tanya Nayya bingung.

"Les privat!" ucap Valdy sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Yaaaaah. Malam tuh jatahnya nonton drakor tau, Kak."

"Nonton atau stalking mantan?" Pertanyaan Valdy tersebut langsung membungkam mulut Nayya rapat-rapat. Kenapa bisa tepat sasaran begitu?

"Ngapain juga. Kayak nggak ada kerjaan lain aja," kilah Nayya.

"Bagus deh!"

"Eh?!"

"Tumben di Gu-date nggak ada gosip tentang Nayya lagi?" Lalita yang sejak tadi sibuk membuka aplikasi Gu-date di ponselnya terlihat heran. "Padahal sebelumnya, kalo ada hubungannya sama Kak Valdy pasti langsung muncul tuh beritanya? Apa sekarang Kakak udah nggak tenar lagi?" tanya Lalita sambil menatap Valdy penasaran.

"Bukannya nggak tenar, semua berita langsung dia hapus sampai bersih!" celetuk Yasa yang baru saja bergabung usai merapikan daftar hadir.

"Eh, beneran?" tanya Lalita lagi.

Peretas Hati (Terbit) Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz