24. Kege-eran

139 27 1
                                    

Pukul setengah tujuh malam, Nayya baru saja menyelesaikan sketsa webkomiknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pukul setengah tujuh malam, Nayya baru saja menyelesaikan sketsa webkomiknya. Cewek itu meregangkan tubuhnya yang kaku karena duduk berjam-jam di depan laptopnya. Malam minggu begini terlalu horor untuk para jomlo seperti Nayya. Apalagi kedua sohibnya sedang pulang ke rumah mereka masing-masing meninggalkan Nayya seorang diri di kosan. Walaupun suasana gazebo di tengah halaman terlihat ramai dengan beberapa pasangan yang sedang asik mengobrol menghabiskan malam minggu bersama, tetapi bagi Nayya rasanya tetap sama. Sepi dan kosong. Sampai akhirnya suara gemuruh cacing yang kelaparan dan perut yang terasa seperti diremas-remas membuat Nayya terpaksa keluar dari dalam gua ternyamannya.

"Kamu kayak anak hilang kalo sendirian gini." Suara yang menjengkelkan itu mampir di telinga Nayya. Siapa lagi kalau bukan Valdy. Nayya yang baru saja hendak makan di warung nasi depan kosan mendadak tidak napsu makan. Entah kenapa setiap melihat wajah Valdy, emosinya selalu kacau balau.

Nayya menatap Valdy dengan tatapan sinis ditambah bibir mengerucut seperti tikus curut sedangkan cowok itu menatap Nayya dengan tatapan meledek.

"Kok kamu nggak ikut pulang? Enggak punya ongkos pulang?" tanya Valdy dengan wajah yang menurut Nayya seperti minta diulek.

"Iya, aku enggak punya ongkos pulang. Kakak mau ngasih? Mana sini?" cerocos Nayya sambil menadahkan ke dua tangannya ke arah Valdy.

"Kalo gitu kamu ikut aku aja!" Valdy langsung menarik tangan Nayya begitu saja tanpa meminta persetujuan cewek itu terlebih dahulu dan membuat Nayya nyaris terseret langkah lebarnya.

"Eeeh~ Kakak mau ajak aku ke mana? Awas kalo ngajak ke tempat yang aneh-aneh."

"Bioskop."

"Hah?!" Nayya melongo heran menatap cowok di hadapannya yang masih terus menyeretnya ke tempat motornya terparkir. Sejak kapan cowok ketus ini suka nonton di bioskop? Biasanya juga nongkrong di Pojok Internet kampus sampai malam.

"Kakak ngajak aku kencan?" tanya Nayya dengan mimik wajah yang lugu.

"Siapa yang ngajak kencan. Ge-er banget kamu!" Nayya manyun dan Valdy menyeringai penuh arti.

***

Suasana mall di dekat kampus terlihat sangat ramai. Hampir lima puluh persennya adalah para pasangan, mulai dari pasangan muda sampai pasangan suami istri. Apakah malam minggu ini sudah seperti hari wajib bagi para pasangan untuk keluar menunjukkan diri? Pemandangan ini benar-benar membuat Nayya menggigit bibir. Iri juga, walaupun saat ini dia sedang berjalan di samping cowok tercakep di kampusnya. Akan tetapi kenapa malah terasa seperti sedang mengikuti majikan jalan-jalan, ya? Masalahnya Valdy menyeretnya ke sana kemari dengan seenaknya saja tanpa bertanya apakah Nayya bersedia mengikutinya.

Sampai Nayya tiba-tiba berhenti dan menarik tangannya lepas dari genggaman tangan Valdy. Perutnya terasa perih seperti melilit. Suara merdu para cacing yang sedang bernyanyi akhirnya terdengar jelas. Wajah Nayya mendadak panas. Malu.

Peretas Hati (Terbit) Where stories live. Discover now