Chapter 36

1.2K 116 4
                                    

Mereka duduk berpasangan kecuali Jihyo gess yah..

Menunggu sekitar 5 menit sebelum film dimulai.

Jangan lupakan dengan barang bawaan pengisi nobar mereka,beberapa pop corn dan juga minuman yang Tzuyu sempat beli.

Film pun mulai di putar,dari intronya saja semua bisa menebak kalau ini memang film romantis.

Mereka larut dalam film yang begitu bagus.Film yang bisa mereka simpulkan kalau rasa cinta bisa saja memudar seiring berjalannya waktu.

Mereka sibuk,bahkan tidak ada dari mereka yang berbicara sedari tadi.

Hingga adegan dimana sang wanita di tinggal pergi,karna pasangannya lebih memilih wanita lain.

"Sedih banget" Sana bergerak mengusap air matanya.

Tzuyu yakin yang lain juga pasti sedih dengan film itu,tak dipungkiri ia juga larut dengan pemerannya.

"Jangan nangis,ntar bengkak lagi matanya,ini udah mendingan,masa mau dibengkakin lagi" Protes Tzuyu mengambil tissue dan mengelap air mata kekasih nya itu.

"Iss" Tzuyu tersenyum mengejek. Hah..sekarang perhatiannya beralih dari layar ke wajah Sana yang fokus kembali.

Ia melirik bibir yang mengerucut sebal itu.

Sangat imutt.

Sana merasakan tangan yang merangkulnya dari belakang,
mendorongnya lembut agar bersandar pada bahu orang yang berada di sampingnya.

Dapat Sana rasakan tangan itu mengusap lembut kepalanya.

"Fokus banget"

"Nikmatin film nya Tzuyu,jangan nikmatin muka aku dari samping" Tutur Sana sedikit risih dengan tatapan Tzuyu.

"Hehehe..kata-kata orang wajahmu mampu mengalihkan duniaku"

"Tsk.. gombal" Meski begitu pipi Sana memerah,Untung saja studio cukup gelap,bisa-bisa ia kembali di goda oleh Tzuyu.

"Bener kok..,lihat Sini coba" Sana menatap Tzuyu.

"Mata indah,hidung mancung,bibir tipis uhhh....sangat mempesona~" Tzuyu menggerling nakal memajukan wajahnya.

Sana dikit gugup dengan pergerakan tiba-tiba itu.

"Sana mesum dikit di bioskop gapapa kan?"

"Tergantung,mau ngapain emang?" Sana menantang lebih mempersempit jarak hingga kedua pucuk hidung itu bertemu.

Tzuyu mengalihkan sedikit pandangannya menatap layar,timing yang pas,adegan sedang menayangkan scene romantis,dua aktor dan aktris sedang berciuman.

"Lihat tuh layarnya" Sana menoleh.

"Kiss" menatap kembali Tzuyu.

"Ohh mau kiss?" Sana bertanya sedikit tertawa.

Tak menjawab,Tzuyu lebih tertarik dengan bibir yang terbuka itu,wajahnya dengan cepat majukan hingga bibirnya bisa membungkam tawa sang kekasih.

"Ughhmm"

Bunyi tak siap mendapat ciuman sana erangkan dengan lembut.

Seolah sudah menanti lama,Tzuyu melumat kasar bibir tipis itu,menghisap bagian atas dan bawah secara bergantian.Menimbulkan efek geli bagi Sana dan ikut serta membalas lumatan.

Jarak kedua tubuh makin menipis,sayang tubuh mereka terhalang pembatas kursi.

Itu cukup membuat Tzuyu kesal,karna tak dapat memeluk Sana sambil berciuman.

Ciuman ia lepaskan,Sana heran masalahnya ia masih punya banyak pasokan udara.

"Pindah tempat sini" Tzuyu menuntun Sana duduk di atas pahanya.

Roommate (SATZU) END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang