Chapter 3

2.2K 142 6
                                    

    Siang berganti malam,jadwal yang padat membuat mereka kelelahan bekerja setiap hari,tapi tak apa demi karir mah Najeongmosajimidachaetzu pantang menyerah,habis lelah bersenang senang pikirnya.Sekarang mereka lagi berkumpul di ruang tengah karena baru saja sampai di dorm

"Makan apa malam ini?" Tanya Chaeyoung.

"Hmm,Ttoppoki dan kimbab kayaknya pas buat malam ini,mana sekarang lagi hujan".Seru Mina mendapat anggukan para member.

"Baik,pesan sekarang saja,kasian kurirnya nanti udah malam,hujan lagi" ujar Jihyo.

"Momo-ya kamu yang pesan yah hehe" perintah Jihyo,sedangkan Momo mendengus kesal,jika dia di suruh memesan pasti ujung²nya dia yang membayarnya.

  Ditengah kesibukan mereka selagi menunggu kurir,Sana sedari tadi menyelimuti dirinya sendiri sesekali menutup matanya kala Guntur terdengar.Sana memang takut akan hujan di malam hari,terlebih hujan yang mengundang petir dan Guntur.

  Tzuyu yang sedari tadi memperhatikan tingkah laku sana yang terlihat gelisah mulai mendekatkan diri padanya.

"Kenapa?" Pertanyaan itu membuat sana membuka matanya.

Dia memberikan senyum hangatnya ke Tzuyu "Tidak apa-apa aku hanya kedinginan"

"Mau ku ambilkan teh atau cooffie yang hangat unnie?" Tanya Tzuyu kembali.

"Aku mau tapi tidak sekarang,sudah makan aja yah" katanya lagi tersenyum tipis.Tapi itu membuat Tzuyu khawatir tidak biasanya Sana pendiam seperti ini.

    Dengan langkah ragu Tzuyu mengambil kedua tangan sana lalu menggenggamnya erat seolah sedang menghangatkannya.Sana yang memperhatikan itu hanya tersenyum sambil terus menatap Tzuyu dari samping yang sesekali menanggapi cerita member lain.

   Setelah sekian lama menunggu bel berbunyi,bertanda makanan sudah sampai,dan benar saja Momo yang disuruh membayarnya.ia kembali dengan barang begitu banyak sambil mempoutkan bibirnya merasa kesal.

"Lain kali aku akan membantah jika disuruh pesan makanan" ujarnya membuat member tertawa.

"Sekali kali unnie,unnie iklhas kan?" Celetuk dahyun mendapat anggukan dari Momo.

   Mereka makan dengan tenang tak terkecuali Sana yang memang lapar daritadi bahkan dia melepas selimut yang menempel di tubuhnya.Setelah makan,mereka membereskan sisa sisa makanan lalu kembali ke kamar untuk istirahat.




    Sana kembali menyelimuti dirinya sambil terus menutup mata kala Guntur terdengar,Tzuyu yang sedang membereskan pakaian yang sudah di cuci terlihat khawatir dengan tingkah sana yang terlihat takut itu.

"Unnie baik baik saja kan?" Tanya Tzuyu dengan suara khawatir.

"N-neee" suara sana terdengar bergetar.

    Dirasa tidak beres Tzuyu meninggalkan pekerjaannya lalu menghampiri sana,memeluk tubuh yang bergetar itu sambil mengusap usap punggung belakang sana.Dirasa sana tidak bisa menahan ketakutan ini sendirian dia memeluk erat Tzuyu sambil menangis.

"Chewy aku takuttt hiks..hiks.." aduhnya.

"Tenanglah unbie,mau ku buatkan teh?"

"Tidak mau,aku mau tidur saja tapi hujan petir itu tidak berhenti menghantuiku,aku harus bagaimana?aku takut hikss..hikss.."

     Tzuyu paham sekarang,dia teringat perkataan Momo yang memberitahunya tentang sana yang takut petir dan Guntur.Tzuyu tersenyum tipis memegang pelipis sana sambil mengelusnya membuat sana menatap mata Tzuyu tapi tidak melepaskan pelukan eratnya pada badan itu.

Roommate (SATZU) END.Donde viven las historias. Descúbrelo ahora