Chapter 10

1.7K 120 3
                                    


' Tzuyu menangis '

Wajah Tzuyu yang mengerut dengan pucuk hidung yang merah serta bola mata indah  yang tak berhenti meneteskan air mata menjadi pemandangan yang mampu membuat hati sana tercabik-cabik.

Dengan langkah tergesa-gesa Sana langsung menghambur ke pelukan kekasihnya yang tak berhenti meneteskan air mata itu.

Pelukan erat ia berikan kepada tubuh bergetar Tzuyu.Terus bergumam kata maaf disertai elusan lembut pada punggung yang bergerak naik turun.

Deruh nafas yang memburu dari Tzuyu membuat Sana kian mengeratkan pelukannya.

Tzuyu masih saja terisak di bahu sempit Sana.

Bukan karena apa,

Mendengar semua keluh kesah sana,dan betapa kecewanya ia saat tak menyambutnya pulang membuat  Tzuyu merasa bersalah.

Mata lelah tak sengaja ia lihat saat sana ingin merengkuhnya ke dalam dekapannya.

"Apakah aku terlalu egois?" Sana berhenti mengelus punggung Tzuyu ketika mendengar pertanyaan itu.

"Apakah aku berlebihan?" Tanyanya kembali.

"Tidak..tidak sama sekali tzu" Sana berucap sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Seharusnya aku tidak perlu seperti ini!"

"Seharusnya aku bisa ngertiin kamu!"

"Seharusnya aku bisa menahan ke egoisanku !"

"Seharusnya aku tidak bertindak kekanak-kanakan seperti ini!"

"Seharus-----"

"Cukup Tzu!" Jerit Sana melepas pelukan dan menangkap pipi Tzuyu.

"Bodoh Chou bodoh!!" Makinya pada dirinya sendiri,pukulan pun iya layangkan di kepalanya.

"Berhenti Tzuyu!" Sana yang melihat itu memegang pergelangan tangan Tzuyu yang terus terusan memukul kepalanya.

"Bodoh!bodoh! bodoh!!!!!"

"Aku bilang cukup!" Tzuyupun menghentikan aksinya dan menunduk.

"Tzu lihat aku!" Tzuyu yang menunduk itu mengangkat pelan kepalanya.

Mata lelah sana yang pertama kali ia lihat.

"Maaf Sayang,maaf buat 3 Minggu terakhir ini,terutama untuk seminggu belakangangan,aku gak pulang karena kondisinya gak memungkinkan,kita disuruh kejar target pengambilan gambar,pesan kamu udah aku baca,cuman pas mau bales sutradara manggil aku,alhasil manager yang ambil handphone aku itu" Susah payah Sana menjelaskan,agar kekasihnya itu tak marah lagi padanya.

Rambutnya pun sudah ia acak tak terbentuk lagi akibat stress tak mendapat respon apapun dari kekasihnya.

"Maaf udah buat kamu kayak gini Chewy"

"Maaf" Gumam lemah terakhir Sana sebelum ia kehilangan kesadaran.

"Sana!"

Tzuyu yang melihat tubuh Sana yang tumbang terkejut bukan main,rasa bersalah terus saja menggerogoti relung hatinya.

Segera ia menggendong tubuh mungil tak sadarkan itu ke kamarnya dengan terburu-buru.

"Omo!!! Sana-chan!!!".Mina yang tak sengaja melihat Tzuyu menggendong Sana  menuruni tangga berteriak keras membuat member lain yang masih sibuk di depan televisi itu segera bangkit dari kedudukannya.

"Sana kenapa tzu?" Jihyo panik.

"Tolong buka pintunya unnie!" Tzuyu bersuara keras membuat Jeongyeon segera membuka pintu kamar itu.

Roommate (SATZU) END.Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon