Chapter 28

1.1K 106 26
                                    

Apa ia pantas berharap lebih sekarang?

Sepertinya tidak.

Tzuyu memusatkan pandangannya pada layar lcd yang berada di genggamannya,menampilkan hasil screenshot chat seseorang dari satu aplikasi.

Kepalanya mengangguk mantap,menatap nanar isi chat yang terkirim padanya baru-baru ini.

Dunianya seketika hampa,cintanya hilang entah kemana tanpa pamit padanya,pergi begitu saja tanpa salam apapun pada dirinya.

Sebegitu tidak pentingnya kah dia?

Lalu selama ini hubungan mereka gunanya untuk apa.

Tzuyu mengenggam erat gagang pintu setelah  berpikir terlalu keras,
urat tangannya terlihat menonjol menandakan bahwa ia sedang menahan sesuatu yang ingin meledak.

Ceklek!

Ia mendapati ruangan yang gelap,kepalan tangannya mengendur,ia menggeleng pelan.

"Apa pembohong itu tidur dikamar ini? cihh.." Decihnya berbalik keluar dari kamar dan berjalan menuju sofa.

Lebih baik tidur di ruang tamu,dari pada sekamar dengan pembohong seperti Sana.Itu pikirnya.

Sebelum menuju sofa ia berbalik menuju saklar lampu,gelap juga jika tidak ada pencahayaan.

Badannya ia balikkan dan hampir saja berteriak melihat figur manusia yang tengah terbaring di sofa dengan jubah mandi yang masih melekat ditubuhnya,bahkan lelehan es batu masih bertempat dikedua matanya yang terpejam.

Mukanya mendatar seketika.

Lihatlah manusia itu.Tertidur dengan pulas dan kelihatan nyaman setelah menghancurkan hatinya,raganya,jiwanya,
kepercayaannya,rasa cintanya,sayangnya dan khalayannya yang ia impikan untuk masa depan bersamanya.

Emosi sudah Tzuyu tahan sedari masuk kedalam dorm.

Masuk kedalam malah membakar jiwa panasnya segera dikeluarkan.Tidak ada keadilan baginya,dirinya sedang terluka dan pelakunya hanya bersenang senang.

"Sungguh hebat Minatozaki Sana" Gumamnya cukup keras bahkan tepukan kecil ia berikan sebagai hadiah,Merasa orang didepannya ini sungguh hebat dalam hal yang telah dilakukannya.

"Kita lihat saja apa yang akan terjadi" Tzuyu masih setia berdiri di hadapan Sana,tangannya ia silangkan didada,alisnya yang sebelah ia naikkan dengan bibir yang tersenyum miring,nyaris seperti psikopat yang akan membunuh kapan Saja.

"Tzuyu kau sudah pulang?" Tak diduga Momo muncul dari arah dapur.

"Yaaa....aku baru pulang,Unnie sendiri kok belum tidur?" Tzuyu mengalihkan tatapannya pada Momo yang minum susu.

"Abis main.." Tzuyu mengangguk mengerti,Momo berjalan mendekat pada Sana.

"Kok gak di bangunin aja,suruh pindah,
kasian loh dia?"

"San.."

Pluk pluk pluk

Tamparan kecil ia layangkan pada pipi gembul itu.

"Sana bangun,Tzuyu udah pulang"

"Euhhhggg.."

Lenguhan terdengar tanda ia akan segera bangun,tangannya bergerak mengelap air yang berada di matanya,efek es batu yang mencair.

Pandangannya masih buram,hingga membulat nyaris keluar melihat sosok yang berdiri di hadapannya.

"Tzuyu!" Segera berdiri dari tidurnya hendak memeluk kekasihnya.Tapi dengan tiba-tiba Tzuyu menepis lengan yang siap merengkuhnya dengan sedikit kasar.

Roommate (SATZU) END.Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz