Chapter 34

1.3K 113 5
                                    

Kalau Sana..

Kalau kekasihnya hanya mengenakan bathroob sedari tadi,Bathroob berwarna putih dengan kantong di kedua sisi depannya.

Bathroob yang tersingkap naik karna Sana duduk jelas menontonkan paha putih yang terlihat sangat menggoda untuk di tampar.

Jangan lupakan potongan dada yang terlihat akibat sudah mengendurnya tali ikatan.

Tzuyu menggeleng pelan,menarik tali,yang hampir terlepas, menggenggamnya guna mengubah posisi ikatan,tarikannya cukup kuat hingga satu talinya terlepas dari pegangan,dengan cepat.

Rupanya tali yang sebelah tertarik kembali karna Sana mendudukinya.

'Mampus' Runtuknya dalam hati.

Sekarang bagian tengah pada tubuh sana terlihat,seperti jalan lurus.

Sana hanya diam,tak mau melakukan apapun,sedari tadi dia hanya mendengar Tzuyu bercerita dan menuruti apa yang Tzuyu perbuat pada dirinya.

"Kenapa?" Tanya Sana saat melihat Tzuyu menatap tubuhnya tanpa berkedip.

Tzuyu tersadar dan tersenyum bodoh.

"Gak-gapapa"

"Mulus banget" lanjutnya dengan suara yang mengecil.

"Apa yang mulus?"

Tersadar sudah berkata terlalu jauh,ia menepuk pelan pipinya.kemudian menggeleng,berjalan keluar kamar mengambil piyama yang Sana tinggalkan.

"Kamu mandi ya?,kubilang cuci muka aja"  Tzuyu berjalan dengan piyama yang sudah berada ditangannya.

"Mau ngapain?" Tanya Tzuyu shok melihat Sana melepas jubah mandinya di atas kasur.

"Pakai baju lah" Jawabnya anteng.

"Jangan..jangan disini" Panik Tzuyu melihat Sana kian menjadi-jadi,Bahkan Sana kini berdiri di atas kasur dengan naked.

Tzuyu mendonggak keatas,melihat pemandangan itu.

"Oh Sh*t" gumamnya dengan mulut yang dilebarkan.

Dirinya makin merasa ditantang,Saat Sana meraba sendiri lekuk tubuhnya dengan sensual.

Matanya kembali ia pejamkan,mencoba berkompromi dengan nafsu yang saat ini hampir menguasai tubuhnya.

Lama memejamkan mata,malah membuatnya keringat dingin sendiri.ia menelan kasar ludahnya.

Disisi lain Sana tersenyum miring,ia juga tak tau kenapa bisa berbuat sejalang ini pada Tzuyu,yang ia tahu setelah melakukan kegiatan panas,tubuhnya jadi lebih cepat bereaksi.

Bahkan hanya melihat Tzuyu,ia hilang akal.

Mencoba usaha yang lebih keras lagi,Sana turun dari ranjang,berjongkok seperti mengambil sesuatu,tapi tak ditemukannya.

"Dimana dia?" Sana masih mencoba mencari.

Pergerakan itu tak luput dari penglihatan Tzuyu.

"Cari apa?"

"Kotak kita Tzu"

"Kamu sadar?" Tanya Tzuyu sudah terdengar panik.

"Aku lagi mau sayang,bantu ya?,manasih kotaknya!"

"Gak boleh Sana kau ck..beristirahatlah"

"Tak apa"Sana tersenyum menggoda merebahkan dirinya lanjut mengangkang kan kakinya.Membuatnya terbuka lebar untuk Tzuyu.

Tzuyu maju selangkah,

Dua langkah,

Tiga langkah.

Hingga pahanya merasakan kuku jari Sana menyentuhnya,bergerak dengan sensual meraba-raba pahanya,naik turun berulang ulang.

Roommate (SATZU) END.Where stories live. Discover now