1. Elvina si penulis

7K 312 75
                                    

Mainkan musiknya!

Telah lama sendiri
Dalam
Langkah sepi.
Tiada ku sangka
Bahwa akhirnya
Tiada dirimu
Di sisiku...

Meski waktu datang..
Dan berlalu sampai kau tiada bertahan,
Semua tak kan mampu mengubahku.
Hanya kaulah yang ada di hatiku
Hanyalah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta.
Kau bukan hanya sekedar indah
Kau tak akan terganti..

Tiada ku sangka bahwa akhirnya
Terikat janjimu dan janjiku..

Meski waktu datang dan berlalu sampai kau tiada bertahan
Semua tak kan mampu mengubahku
Hanyalah kau yang ada di hatiku
Hanyalah dirimu
Mampu membuatku jatuh dan mencinta.
Kau bukan hanya sekedar indah kau tak akan ter gan ti...

Lagu pun berakhir dengan disertai tepuk tangan penonton,lagu milik penyanyi terkenal Marcel-takkan terganti. lagu itu mengalun dengan begitu merdu, bahkan ada  yang sempat menumpahkan airmata karna  terlalu masuk kedalam hati atau merasakan hal yang sama dengan isi lagu tersebut.

Begitu pun dengan diriku yang langsung berdiri dan memberi tepuk tangan kala lagunya selesai. Bagi seorang penulis sepertiku mendengarkan musik musik seperti ini bisa memberikan banyak inspirasi.

Oh ya perkenalkan namaku Elvina gretha. Dengan nama pena Eltha diambil dari dua huruf depan dan 3 huruf terakhir namaku

Saat ini kesibukanku adalah untuk mencari backsound untuk novelku yang akan segera dirilis menjadi film.ternyata mencari backsound yang pas tak semudah yang ku pikirkan, backsound harus lah relete sama keadaan yang ada dicerita. Dan untuk novel ku ini aku tak mau sembarangan. Ini adalah sebuah pengalaman pertama jadi dan novel dengan genre romantis yang berhasil dilirik oleh seorang sutradara karna dianggap novelku memiliki banyak pembaca dan layak untuk diangkat dalam film.


Trenneneg trenneneng
Aku segera mengambil ponselnya dari tas kecil,ternyata yang menghubunginya adalah produser film.dengan segera aku keluar dari kafe untuk mengangkat telpon.

"Tapi kalau direvisi dan diubah jalan ceritanya akan sulit, melihat pembaca hanya mengetahui apa yang ada diisi novel dan film nantinya akan berbeda"

"Iya saya tau tapi ini film bukan novel kita haruslah memberikan sesuatu yang berbeda, agar tak bisa ditebak"

"Iya baiklah, saya akan segera memperbaiki lagi beberapa partnya"ucap Elvina  lagi.

Iyapun menutup telponnya.

Aku menarik nafas panjang.aku  nampak sedikit kesal. Karna harus memperbaharui beberapa part dari novelnya.
"Belum juga ketemu buat backsound novel ditambah muncul lagi yang lain"gumamnya.
-

Baru saja aku ingin melangkah tiba tiba saja gerimis.
Aku memilih untuk duduk dikursi depan kafe sambil menunggu gerimisnya berhenti dan mengeluarkan earpond dari tas dan segera memutar lagu yang pas untuk aku dengar.

Aku mengamati gerimis yang sekarang berganti menjadi hujan sedikit lebat. Nampak nya hujannya akan lama,aku kemudian berdiri menanai air hujan ditelapak tangannya,merasakan bulir air menyentuh telapak tangan rasanya, dan memikirkan banyak hal tentang alur cerita. Iya cerita! Begini lah menjadi seorang penulis apapun bisa menjadi inspirasi.

Aku tertegun melihat seseorang ditengah hujan,Tubuhnya tinggi sedang dengan payung ditangannya, tampaknya Iya seorang pria. Pria itu semakin dekat menuju kearah kafe,memang inilah mungkin tempat tujuannya. Makin jelas, seorang pria tinggi berkulit putih dan badan bak model itu telah berdiri dekat dengan ku. Tanpa sadar aku telah memandangnya tanpa berkedip.

" Hai" sapa pria itu dengan tersenyum.
Hal itu sukses menyadarkan ku dari lamunan.

"Oh i iiya,kau menyapa ku?" Aku sedikit tak percaya.

Pria itu terkekeh.
"Memang ada seseorang didekatmu?"

Aku menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Oh iya, hai juga"jawab ku canggung.

Pria itu tersenyum.

Senyumnya begitu manis,bahkan gula mungkin kalah.

"Oh ya, nama aku Brian,boleh aku juga tahu namamu"Brian mengulurkan tangannya

Deg

Deg

Deg

Jantungku berdegup kencang. Saat pria itu mengatakan namannya. Baru kali ini aku akan menjabat tangan seorang pria yang begitu tampan.

Aku pun menjabat tangannya.

" Elvina"

Pria itu kembali tersenyum.

"Nama yang indah,seperti orangnya" gumamnya nyaris hanya dia sendiri yang mendengar.

"Hah-h"

Brian tersipu.

"Aku ramal cepat atau lambat kita akan bertemu lagi, El " ucapnya kemudian melangkah  masuk kedalam kafe.

Aku mematung memandang pria yang tengah masuk kedalam kafe.
Mengatur nafas yang dari berusaha ku tahan.

"Mimpi apa aku semalam, sampai sampai pria yang ku pikir hanya ada didalam novel menjadi nyata seperti ini" 

Aku pun kemudian pergi dari sana setelah hujannya juga sudah mulai mereda.

Tak selang 20 menit aku sudah sampai dirumah. Aku pun langsung menuju kamar membersihkan diri dan bersiap untuk tidur.

****

Ritual tidur tentu saja berlangsung,seperti biasa aku meraih novel tulisanku sendiri membaca kembali sekiranya apa nanti yang bisa aku revisi sebelum mendiskusikan nya dengan team produsen film.

" Kupikir semuanya sudah cukup baik,mungkin hanya kurang dibagian awal munculnya masalah. Pemeran utamanya harus aku lebih tonjolkan dan juga peran antagonisnya juga aku akan tekan kan lagi, dimana mana kan peran antagonis harus benar benar jahat jangan setengah setengah, hehehe"

"Tapi kasian juga sih yang nanti meranin antagonis dia harus menderita demi mengejar cinta orang yang dia suka, begitulah cerita yang menang diakhir selalu lah hanya si anak baik karma pasti akan sampai kepada seseorang yang pantas menerimanya"

Aku menutup kembali novel itu.kulirik jam sudah menunjukan jam 11 malam. Berarti sudah 2jam aku menghabiskan waktu untuk membaca.

Aku menarik selimut bemaksud untuk tidur,Namun terus kepikiran dengan pria yang iya temui dikafe.

"Brian "guman ku sambil tersenyum.

" Elo nyata gak sih?" Tanyaku pada diri sendiri.

"Gue rasa gue udah jatuh cinta"

To be continue -----

Antagonist Become To A Good Person.Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin