#Ending Viola Kefi

2.2K 58 1
                                    

Gelapnya malam tidak membuat Viola takut berjalan sendirian, sekarang sudah pukul 11 malam dan ia mengidam ingin makan nasi goreng di depan komplek rumahnya. Memang jaraknya tidak jauh tapi karena sudah larut malam, jalanan sepi membuat suasana mencekam, ditambah Viola sedang hamil, ia harus waspada.

"Mau kemana neng?" Sapa satpam komplek saat ia melewati post satpam, sambil tersenyum ramah satpam itu bertanya.

Dengan senyum yang tak kalah ramah, Viola menjawab.

"Mau beli nasi goreng nih," jawab Viola sambil mengusap perutnya yang sudah terlihat besar.

"Tumben gak dianterin sama Mas Kefi?" Tanya satpam itu sambil berjalan mendekati Viola untuk membantu Viola menyebrang.

"Lagi pengen sendiri aja, Pak."

Setelah berhasil menyebrang Viola berpamitan dan melanjutkan perjalanannya menuju penjual nasi goreng di depannya. Ia memesan dan menunggu sambil duduk di salah satu kursi yang suda disediakan disana.

Tin... Tin...

Klakson dua kali dari mobil Mercedes berwarna putih membuat Viola menoleh kearah mobil tersebut. Lampu mobil itu menyorot ke arahnya, tak lama sang pemilik mobil keluar sambil menyugar rambutnya.

"Hey, kok udah sampe sini aja? Sendirian? Kenapa gak bilang aku? Tau bahaya gak si? Nanti kalo kenapa-napa gimana?" Pertanyaan beruntun diajukan Kefi membuat Viola tertawa kecil, tunangannya jika sedang marah sangat menggemaskan.

"Duduk dulu sini, baru tanya aku satu persatu bakal aku jawab kok," Viola menuntun Kefi untuk duduk disebelahnya.

"Huft," Kefi membuang nafas kasar sambil mengusap wajahnya, ia menatap Viola tepat di manik mata wanita tersebut.

"Sayang, kenapa kesini sendirian?" Kefi bertanya dengan lembut, ia menggenggam tangan Viola yang dingin.

"Aku lagi pengen nasi goreng depan komplek, kamu kan lagi dikantor aku gamau repotin kamu," jawab Viola dengan pelan.

"Sayang, gapapa repotin aku terus ya? Aku suka kamu repotin aku, aku merasa dihargai dengan kamu ngandelin aku. Diusia kehamilan kamu yang udah gede ini, aku jadi khawatir kamu kenapa-napa, jadi tolong kalau mau pergi kasih tau aku ya? Walaupun aku lagi sibuk, aku akan selalu datang buat kamu," jelas Kefi dengan nada serius.

"Maafin aku, lain kali aku bilang," Viola menundukkan kepalanya.

"Its okay sayang, gaperlu nunduk gitu nanti mahkota nya jatuh," Kefi mengangkat dagu Viola dengan tangannya.

Viola tersenyum, berkali-kali ia berucap bersyukur dalam hati, tak pernah terpikirkan setelah menerima lamaran Kefi, ia akan sebahagia ini. Kefi adalah lelaki yang tepat untuknya, ia menerima bayi dalam kandungan Viola padahal ini bukan anaknya. Kefi juga memperlakukan Viola seperti wanita terberuntung di dunia ini, tak salah Viola memilih Kefi.

"Ini nasi gorengnya," saking asiknya berbicara keduanya tidak sadar bahwa nasi goreng yang tadi Viola pesan sudah jadi.

"Ayo pulang, mau makan dirumah siapa?" Kefi menggandeng Viola untuk masuk ke dalam mobilnya, sambil sebelah tangannya yang kosong menenteng kresek yang berisi nasi goreng milik Viola.

"Dirumahku aja, aku gak enak sama Bunda klo malem-malem mampir cuman buat makan nasi goreng," ucap Viola setelah duduk di kursi samping pengemudi.

"Udah kenal lama masi gak enakkan?" Tanya Kefi sambil tertawa kecil.

"Iyalah," jawab Viola sambil cemberut.

Kefi menjalankan mobilnya memasuki komplek mereka, mobilnya berhenti tepat didepan rumahnya, lalu ia dengan segera turun dan membukakan pintu untuk Viola. Setelah itu ia berjalan sambil bergandengan tangan menuju rumah Viola yang letaknya tepat di depan rumah Kefi.

ARKANWhere stories live. Discover now