39

1.5K 112 4
                                    

Matahari sudah menampakkan wujudnya di atas sana. Suara kicauan burung seperti nada penghantar di pagi hari ini. Hembusan angin pagi ini cukup tenang. Kedua pasangan yang masih dalam selimut tebal mereka masih tidak ada tanda untuk bangun dari bunga mimpi masing-masing.

Pelukan keduanya semakin mengerat pada satu sama lain. Yang lebih tua semakin membawa yang muda masuk ke dalam pelukannya.

Untungnya hari ini adalah hari minggu. Hari dimana semua orang bermalas-malasan. Hari berkumpulnya dengan keluarga mereka.

Suara bunyi ketukan pada pintu putih kamarnya tidak membuat mereka terusik. Sampai dimana suara teriakan cempreng khas anak kecil membuat yang muda membuka matanya lebih dulu.

Perlahan ia membuka mata bambinya, menyamakan cahaya yang masuk pada retinanya.

"Phi Bright, wake up" ujarnya lembut membangunkan suaminya yang masih setia terlelap memeluknya.

Suara pintu kamarnya bukan lagi suara ketukan, melainkan gedoran yang begitu kencang.

"AYAH! PAPI! WAKE UP PLEASE! NENA AND YAYA IS HERE!! WAKE UP BRO!!!"

Win terkekeh geli mendengar kata "bro" yang keluar dari mulut anaknya. Dari mana Kiya belajar memanggil keduanya seperti itu?

"Phi Bright, ayo bangun. Bunda sama Ibu udah datang."

"eugghh"

Suara erangan keluar dari bibir indah yang tua. Hanya erangan, ia semakin menyembunyikan kepala yang muda pada ceruk lehernya.

"Phi Bright, ayo bangun. Itu Kiya udah teriak-teriak di luar. Bunda dan Ibu juga sudah datang"

"sebentar lagi, sayang. Aku mau bermanja-manja dulu"

"nanti, Phi Bright. Itu Kiya udah sampai gedor-gedor pintu kamar kita"

Win menarik paksa dirinya keluar dari pelukan suaminya. Bright sampai terlentang setelah ia berhasil mengeluarkan tubuhnya dari pelukannya.

"ayo bangun, Phi Bright," Win menarik paksa tubuh besar suaminya untuk bangun dari tidurnya.

"morning sun ku mana?" ujarnya serak khas baru bangun.

Cup!

Win memberikan satu kecupan pada bibirnya. "udah, ayo bangun. Buka pintunya"

Namun Bright masih belum bergerak pada tempatnya. Matanya masih terpejam rapat.

"gak kerasa, sayang" ia menepuk-nepuk bibirnya meminta Win kembali menciumnya.

Lantas Win menangkup seluruh wajah suaminya, dan memberikan kecupan di seluruh wajahnya.

"sudah. Aku sudah cium Phi Bright di seluruh wajah. Ayo bangun."

Bright menampilkan senyuman cerahnya. Hari ini paginya begitu manis, kecupan suaminya seperti energi untuknya hari ini.

"hahhh" tangannya terangkat keatas, merenggangkan otot-ototnya. "morning sunshine," ujarnya mengecup bibir Win. "i love you"

Setelah mengatakan kata cintanya, ia pun membawa tubuhnya untuk membuka pintunya yang sudah di gedor sedari tadi.

Cklek!

Pintu kamarnya sudah terbuka dengan lebar. Menampilkan wajah bangun paginya yang berantakan tapi masih terlihat menawan dan juga ganteng.

"Hoaaamm! Morning Princess-nya, Ayah" ia menguap dengan lebar masih tidak menyadari siapa yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya.

Plak!

I am sorryWhere stories live. Discover now