11

2.8K 234 22
                                    

Hari ini Win akan bertemu dengan Bright. Perasaannya gugup bukan main. Fah yang berada di sampingnya mengelus kepalan tangannya dan tersenyum memberikan dukungan padanya.

Win terpaksa  berbohong kepada Pear dan juga anaknya. Mengatakan bahwa dirinya harus berangkat ke Jepang untuk mengurus pekerjaannya disana.

Walaupun Pear masih belum menggubrisnya, Win tetap mengabarinya. Sebenarnya Win tidak ingin berbohong. Tapi Win tidak mau jika Pear semakin marah padanya. Jadilah ia berbohong.

Mobil yang mereka tumpangi menelurusi jalan Tokyo yang terlihat sangat padat. Butuh waktu sekitar 30 menit mobil yang ia tumpangi berhenti di tempat tujuan mereka.

Setelah mobilnya berhenti di depan restaurant tempat tujuan mereka. Tubuh Win tiba-tiba menjadi kaku. Untuk kedua kalinya ia bertemu dengan Bright.

Melihat Win yang tidak bergerak sama sekali dari tempatnya. Fah membawa dirinya mendekat ke arah Win dan memeluknya. Mengelus punggungnya dengan lembut dan memberikan kata-kata penyemangat untuk Win.

Butuh waktu lama membuat tubuh Win kembali rileks. Kedua saudara sepupu ini menjauhkan diri masing-masing.

"apa phi sudah siap?"

Pertanyaan Fah diangguki oleh Win. Helaan nafasnya ia keluarkan secara perlahan. Agar tubuhnya tidak kembali menegang.

Pintu mobil Fah terbuka. Kakinya ia turunkan lalu menginjak aspal di bawahnya. Fah memutari mobil yang membawa mereka untuk membukkan pintu Win.

Fah membukakan pintu untuk Win. Dirinya sudah berdiri dengan memegang pegangan pintu mobil menunggu Win beranjak dari tempatnya.

Kau bisa Win.

Kini kedua kakinya sudah menginjakkan tanah di depan restaurant yang akan mereka datangi.

"phi siap?" aba-aba Fah yang berada di sampingnya.

Untuk mengurangi kekhawatiran kakak sepupunya ini. Fah menggandeng tangannya masuk ke dalam restaurant yang sudah ia reservasi sebelumnya.

Pelayan membukakan pintu untuk mereka. Dan memberikan petunjuk dimana letak meja mereka.

Win sudah duduk di samping Fah. Mengaitkan kedua tangannya di bawah meja untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Merasakan Fah yang tengah berdiri ingin meninggalkannya. Dengan cepat Win menahan pergelangan tangannya.

"kau mau kemana?" Win terus menerus memegang erat pergelangan tangan Fah.

Fah tersenyum dan melepaskan tangan Win dari pergelangannya. Lalu memberikan senyuman teduhnya. "phi tunggu dulu disini. Aku mau angkat telfon dulu" meninggalkan Win dengan sendiri di mejanya.

Sedari tadi dirinya ia tundukkan. Berharap Fah cepat kembali sebelum Bright sudah sampai disini. Namun dugaannya salah. Bright sudah sampai.

Perawakannya sudah berada di hadapannya. Netra keduanya bertemu kembali. Saling menatap dengan tatapan yang saling merindukan satu sama lain.

"Win"

***
Bright begitu malas menginjakkan kaki di negara ini. Dikarenakan sahabatnya yang sangat memaksanya untuk ikut dengannya. Maka Bright sudah berada di Jepang, Tokyo bersama Gun. Bright sangat tidak ingin mengunjungi negara ini. Karena ia tidak ingin menginjakki negara ini tanpa seseorang yang ia cintai.

Dengan terpaksa Bright mengikuti kemauan Gun. Katanya ia ingin pergi berlibur. Sebelum kembali ke Thailand untuk memulai rutinitasnya yang akan membuatnya kelelahan.

Gun mengajaknya ke salah satu restaurant untuk makan siang. Tanpa sepengetahuannya dari ujung gang yang tidak jauh dari sana Fah sudah melihat mereka berdua masuk kedalam restaurant tersebut.

I am sorryWhere stories live. Discover now