26

2K 160 7
                                    

Win sudah meninggalkan Jerman. Negara yang menjadi saksi atas suka duka kehidupannya selama 9 tahun ini. Kini ia akan kembali ke negara asalnya, Thailand bersama pria yang sedang menatapnya dengan lembut.

Perhatiannya tertuju pada pria yang berada disampingnya. Menatapnya dengan tatapan yang begitu berbinar. Suaminya terlihat begitu menawan masuk kedalam indera penglihatannya.

Tangannya ia bawa pada lengan suaminya dengan kepalanya ia sandarkan begitu manjanya. Mencari posisi yang nyaman pada lengan suaminya.

Bright yang tengah berbicara dengan salah satu awak pesawat tersentak dengan Win yang tiba-tiba saja bergelayut dengan manjanya pada lengannya. Kepalanya ia tolehkan sebentar dan mengusap perlahan surai hitam Win yang begitu lembut. Lalu ia kembali melanjutkan ucapannya yang terhenti karena gerakan Win yang tiba-tiba.

"thank you Ms. Anne"

Setelah mengucapkan kata terakhirnya, kini Bright mengalihkan perhatiannya pada seseorang disampingnya.

"ada apa, sayang?" tanya Bright sambil mengelus surai hitam Win dan memberikan kecupan manis pada pucuk kepalanya.

Win hanya menggeleng sambil mendongakkan kepalanya melihat Bright yang menatapnya begitu lembut.

Cup..

"i love you, phi Bright"

Sebuah kecupan manis tiba-tiba mendarat di bibir Bright. Membuat sang empunya tersenyum simpul mendapatkan kecupan manis dari terkasihnya.

"aku akan menggenggam tanganmu seperti ini mulai sekarang" ujar Win sambil menaikkan tautan tangan mereka kehadapan Bright.

"aku tidak akan melepaskan tangan ini lagi. Karena aku begitu mencintaimu. Tidak ada satupun yang dapat melepaskan genggamanku ini. Tidak ada satupun yang bisa mengambilmu dariku"

Tangannya yang sedari tadi berada di lengan Bright kini berpindah memeluk begitu erat leher Bright. Wajahnya ia benamkan di ceruk leher Bright.

"phi Bright milikku. Selamanya milikku. Bukan orang lain"

Bright hanya tersenyum simpul mendengar semua perkataan Win terhadapanya. Hatinya merasa nyaman dikala Win begitu posesif kepadanya. Di mana dirinya juga akan terus bersama dengan pujaannya. Tidak ada lagi seseorang yang akan memisahkan mereka berdua.

"setelah kita menginjakkan kaki di Thailand, disaat itu juga kita akan terus bersama-sama dan tidak akan melepaskan genggaman ini" ujar Bright mengambil satu tangan Win yang sedang memeluknya.

"aku mencintaimu, phi Bright"

"aku lebih mencintaimu, Metawin"

***
Setelah menempuh perjalanan yang hampir memakan waktu selama sehari. Kini kedua pasangan pasusu itu sudah menginjakkan kakinya di tanah kelahiran mereka.

Beberapa orang sudah berada di belakang mereka yang tengah membawa barang bawaan mereka. Dan tidak lupa seorang gadis kecil yang tengah berada di gendongan Bright.

"sini Kiya sama aku. Phi pasti capek sejak tadi menggendongnya" tangan Win sudah bersiap-siap untuk mengambil alih gendongan Kiya namun Bright dengan cepat menahan pergerakannya.

"tidak apa-apa sayang. Aku tidak capek sama sekali" sahutnya sambil mengecup dahi kesayangannya.

Ada empat orang yang tengah membawa barang bawaan mereka untuk dimasukkan kedalam mobil yang sudah menjemput mereka. Bright, Win, Kiya serta pengasuh Kiya, Kath sudah berada di dalam mobil sambil menunggu orang-orang mereka menyusun barang bawaan mereka.

"Kath" panggil Win kepada pengasuh putrinya.

Kath yang terpanggil menyahut sangat sopan kepada Tuannya. "iya, saya Tuan"

I am sorryTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon