22

2.2K 194 15
                                    

Seorang wanita kini tengah duduk menikmati suasa sore di balkon kamarnya. Ditemani dengan secangkir teh serta kudapan yang di bawakan tadi oleh maid di rumahnya.

Alat persegi yang sedari tadi di tangannya terus saja ia pegang. Dan tak lupa senyum misterius yang ia tampilkan di wajahnya.

"kau kalah, Bright" desisnya dengan penuh kemenangan.

"phi Win. Kau milikku. Dan tidak ada yang bisa mengambilmu dariku" ujarnya sekali lagi.

Deringan ponsel yang berada disampingnya membuat dirinya mengalihkan perhatiannya.

Menatap licik nama yang sudah ada di layar ponselnya. Dengan cara yang sangat angkuh ia mengangkat sambungan telponnya.

"halo" jawabnya dengan nama sombong.

Lagi-lagi senyum liciknya ia tampilkan. Mendengar penuturan seseorang yang sedang menelponnya.

"jangan lupa undang aku, Tontawan" inilah kalimat terakhir yang ia ucapkan. Dan sambungan telponnya terputus begitu saja.

Yah.. mereka berdua, Pear Anastasya Adulkittiporn dan juga Tu Tontawan Tantivejakul saling mengenal. Mereka satu sekolah saat di Inggris. Mereka tidak terlalu dekat. Namun Pear dulu membantu Tu dari kejahatan yang ia dapatkan waktu di sekolah.

Saat di Inggris Tu adalah murid yang pendiam. Bahkan tidak ada yang ingin berteman dengannya. Tu salah satu siswa bahan bualan dari setiap anak yang suka melakukan pembullyan terhadap siswa yang lemah.

Sampai saat kenaikan kelas, Pear pindah sekolah ke sekolah Tu. Mereka sekelas. Pear yang setiap hari melihat beberapa datang ke kelasnya hanya untuk mengganggu ataupun menyuruh Tu ini itu.

Awalnya Pear biasa saja. Dan masa bodoh. Namun ia sudah tidak tahan saat ia melihat Tu datang ke kelasnya dengan baju yang sudah acak-acakan. Wajah yang sudah dipenuhi lebam.

Dari situ Pear mulai berinisiatif membantu Tu. Hanya membantu. Sebab Pear sangat tidak suka dengan tindakan pembullyan terhadap anak yang lemah.

Pear termasuk siswa yang masa bodoh. Ia juga tidak ingin berteman dengan teman sekelasnya. Karena menurutnya tidak ada teman yang benar-benar teman.

Setelah Pear menolong Tu dari anak-anak yang sering mengganggunya. Tidak ada lagi yang berani mengganggu Tu. Akibat serangan yang Pear berikan untuk mereka.

Saat itulah Tu sering mengikuti Pear kemana saja. Bahkan Pear sudah mengusirnya dengan kasar namun tetap saja Tu mendekatinya dan ingin berteman dengannya.

Tu sampai mengatakan jika ia akan membayar semua jasanya yang sudah membelanya dari anak-anak itu. Tu juga berjanji akan melakukan apapun yang ia katakan.

Sampai akhirnya mereka tumbuh dewasa, entah darimana Tu mendapatkan kontak Pear. Dan menghubunginya kembali.

Pertama kali Tu menghubunginya, Pear tidak peduli dan masa bodo dengan Tu. Namun saat Tu mengucapkan nama Bright dari mulutnya. Disitulah Pear membuat rencana untuk memisahkan Bright dan Win kembali. Meminta janjinya untuk melakukan apapun untuk membalas jasanya dulu

Pear menggunakan Tu sebagai kambing hitam untuk melancarkan rencana memisahkan Bright dari Win. Menurutnya Tu harus membayar semua apa yang ia sudah berikan saat mereka sekolah dulu. Hanya memisahkan Bright dari Win. Itu sudah cukup membayar semuanya.

Jangan tanya siapa dalang dibalik artikel tentang pertunangan Tu dan Bright terbit.. Yah, Pear menyuruh Tu menerbitkan artikel tidak masuk akal itu. Karena ia sudah tau rencana yang akan Bright lakukan.

Jadi ia harus maju selangkah untuk mengalahkan Bright agar ia tidak dapat mengambil Win kembali darinya. Sebab, dari dulu Pear sudah mencintai Win. Bahkan jauh sebelum Bright bertemu dengan Win.

I am sorryWhere stories live. Discover now