27

2.1K 183 19
                                    

Chapter 27

Setelah mendapatkan penjelasan yang begitu panjang dari menantunya, Pam semakin shock mendengar semua dari mulut Win. Bahkan Namtan sang bunda tidak percaya.

"apa benar Pear melakukan itu semua pada putrinya?" tanya Namtan yang masih tidak percaya. Karena Namtan begitu tau kepribadian putri dari Jumpol Adulkittiporn.

"kalau bunda masih tidak percaya, bunda bisa bertanya dengan Kath. Dia melihat semua yang Pear lakukan pada anaknya" jelas Win.

Apa yang terjadi dengan Pear? Kenapa anak itu berubah kasar? Itulah yang Namtan pikirkan. Pear anak yang manis. Sangat manis. Namtan begitu menyukai gadis itu. Sedari kecil, Namtan sangat menyukai Pear.

"sekarang Pear ada di mana?" tanya Namtan kepada putranya.

Win menggeleng lemah. Sampai sekarang Win juga tidak tau di mana keberadaan teman kecilnya itu. Apakah ia berada di tempat yang aman? Apakah ia makan dengan baik? Win tidak tau.

Derap langkah kaki terdengar dari arah tangga rumah ibu mertuanya. Perhatiannya ia alihkan kearah seseorang yang tengah berjalan menghampirinya.

Satu kecupan di dahinya ia dapatkan dari suaminya yang sudah duduk di sampingnya. "Kiya sudah tidur di kamar sebelah" suaranya begitu lembut masuk ke dalam indera pendengaran Win.

Win tersenyum begitu manis menampilkan lesung pipinya. "makasih phi Bright"

Bright ikut tersenyum melihat betapa manisnya senyuman terkasihnya. Ini seperti mimpi baginya. Selama bertahun-tahun akhirnya ia kembali bisa memeluk Win pujaan hatinya.

Walaupun sekarang di depan sana ada badai yang begitu kencang datang kepadanya. Namun setidaknya keberadaan Win akan membuat dirinya menjadi lebih kuat untuk menghadapi badai itu.

***
Sebuah mobil Mini Cooper Cabrio berhenti di halaman rumah keluarga Chivaaree. Seorang wanita tengah keluar dari mobilnya dan berjalan menuju kedepan pintu yang menjulang tinggi didepannya. Perlahan ia memencet bel yang berada di samping pintu rumah itu.

Pintu rumah itu terbuka lebar. Menampilkan seorang wanita dan juga anak kecil dihadapannya.

"kau siapa?" tanyanya dengan ketus.

"seharusnya Kiya yang bertanya seperti itu. bibi ini siapa? Kenapa wajah bibi cemberut begitu?"

"cih.. anak siapa sih ini?"

"dia anak ku" seseorang menyahut begitu datar.

Atensi Tu yang sedari tadi menatap anak kecil di hadapannya, ia alihkan menatap seseorang yang tengah berjalan kearahnya.

"Bright!"

Tu langsung saja berlari masuk tanpa permisi. Melewati Kiya dan Kath yang masih berdiri di tempatnya. Tanpa aba-aba Tu memeluk begitu erat leher Bright.

"aku merindukan mu" ujarnya sambil memeluk Bright begitu posesifnya.

Kiya membulatkan matanya melihat sang ayah dipeluk oleh orang lain. Kaki kecilnya pun melangkah tergesa-gesa untuk memisahkan ayahnya dari wanita itu.

"lepasin ayah Kiya, bibi!" tangan mungilnya terus saja menarik-narik tas yang dipakainya.

"PAPI ADA BIBI GILA YANG BERANI MELUK AYAH!!" suara cemprengnya seketika menggelegar di rumah Bright.

Win yang tengah menuruni anak tangga rumah mertuanya mengernyit keheranan. Teriakan putrinya menggelegar keseluruh penjuru rumah ini. Kakinya ia percepat menuruni anak tangganya.

Pemandangan dihadapan Win membuat wajahnya seketika terlihat menyeramkan. Wajah datarnya ia tampilkan sambil melangkahkan kakinya menuju kedua orang yang sedang berpelukan itu.

I am sorryWhere stories live. Discover now