5

2.7K 211 6
                                    

Bright sudah tiba di Bandar Udara Berlin-Schönefeld. Flughafen Berlin-Schönefeld bersama Gun sahabatnya. Keduanya mendorong kopernya keluar dari bandara.

Seorang suruhan dari MK Corp. menjemput Bright dan Gun untuk diantarkan ke hotel yang sudah mereka reservasi sebelumnya untuk kedua tamunya ini.

"Welcome to Jerman Mr. Bright and Mr. Gun. I'm Hans from MK Corp. As long as you're here, Mr. Bright and Mr. Gun. I'll take care of you two, sir."

Bright menampilkan senyumannya. "Thank you so much Mr.Hans"

Di dalam mobil Bright hanya menatap jalan kota Berlin yang dipenuhi dengan gedung pencakar langit. Dipikiran hanya ada nama Metawin yang selalu terlintas.

Gun yang berada disamping sahabatnya itu menggoyangkan sedikit bahunya. "kau kenapa?" tanya Gun.

Bright hanya menggeleng. "tidak apa-apa. Hanya sedikit merasa pusing karena aku kurang tidur." Ujar Bright mengembalikan atensinya keluar.

Gun menghela nafasnya. Bright selalu seperti ini. Tidak terlihat bersemangat.

Setelah menempuh perjalanan yang hampir sejam, mobil yang mereka tumpangi sudah sampai pada tempat penginapan mereka.

Barang bawaan mereka di bawa oleh porter dari pihak hotel. Kemudian Hans selaku orang yang menjemput mereka, memberikan kunci kamar mereka masing-masing.

"Tomorrow morning, I will pick you up sir. Have a good rest Mr. Bright and Mr. Gun. I excuse myself."

Hans pamit undur diri. Bright dan Gun menuju ke kamarnya. Menaiki lift yang membawanya ke kamar mereka.

Pintu kamar Bright terbuka. Bright masuk ke dalam kamarnya dan tak lupa memberikan tip berterima kasih kepada porter yang sudah membawakan kopernya.

Merebahkan tubuhnya terlihat sangat lelah. Menatap langit-langit kamar hotelnya membayangkan wajah Win yang tengah tersenyum disana.

"Win aku sangat merindukanmu. Bisakah kita bertemu kembali?" jika seseorang yang mendengar suara Bright sekarang. Mereka pasti bisa merasakan betapa tersiksanya Bright hingga detik ini.

Bright melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi untuk mendinginkan kepalanya yang terasa sangat sakit.

Di kamar lainnya, Gun tengah sibuk mengirimkan pesan kepada seseorang disana. Dengan wajah yang serius Gun terus saja mengirimkan pesan singkat pada seseorang.

Gun tersenyum melihat pesan terakhir yang masuk ke ponselnya. Ponsel menyimpannya ke nakas disamping tempat tidurnya.

"sebentar lagi Bright. Sebentar lagi kebahagiaanmu akan berada dihadapanmu." ujar Gun berdiri mengambil peralatan mandinya lalu masuk ke dalam kamar mandi yang cukup luas ini.

***
Selepas Bright dan Gun makan malam, mereka berdua berjalan-jalan sebentar di sekitar dekat penginapan mereka. Malam ini terlihat sangat indah.

Bintang-bintang yang berada di langit kota Berlin terlihat sangat indah. Ditemani cahaya rembulan yang terang. Bright dan Gun berjalan mengitari beberapa toko yang ada di dekat penginapan mereka.

Namun tiba-tiba ada seorang anak kecil yang tidak sengaja menabrak kaki Bright.Anak kecil itu meringis perih karena tangannya luka akibat bergesekan dengan tanah.

"I'm so sorry uncle" ujar anak kecil itu menunduk.

Bright memperhatikan anak itu. Matanya seperti melihat Metawin-nya.

"nona Kiya!" teriakan nyaring yang terdengar didepannya.

Bright mengalihkan atensinya kedepan melihat seorang gadis yang berlari tergesa-gesa kearahnya.

I am sorryWhere stories live. Discover now