7

2.5K 217 18
                                    

Bright terus saja memikirkan ucapan Fah di restaurant siang tadi. Entahlah.. apa maksud ucapan Fah kepadanya.

Saat ini Bright tengah berjalan sore di tengah keramaian Hackescher Markt salah satu tempat wisata yang ada di Berlin. Bright tengah berjalan sambil melihat lihat café yang akan ia singgahi untuk menikmati waktu sorenya.

Bright yang tengah asyik mencari café untuk ia singgahi. Sangking asyiknya Bright tanpa sengaja menyambar bahu seseorang sampai orang tersebut terjatuh bersama barang bawaannya. Bright langsung membantu orang itu dan meminta maaf atas dirinya yang tidak melihat jalan.

"sorry sir" Bright membantu orang itu memungut kertas-kertasnya yang berantakan di tanah akibat dirinya.

"it's ok" ujar lelaki itu memungut kertas-kertasnya yang berantakan.

Saat Bright ingin memberikan kertasnya. Bright membolakan matanya melihat siapa lelaki itu.

"KHAO?!" suarnya begitu lantang menyebutkan nama pria itu.

Wajah pria itu juga ikut membolakan matanya melihat siapa yang ada dihadapannya.

"phi..phi Bright" suara Khao tercekat melihat Bright yang ada di hadapannya.

Bright begitu senang melihat Khao yang ada dihadapannya. Ia juga sudah lama mencarinya. Ingin menanyakan keberadaan Win.

"syukurlah aku bertemu denganmu disini. Khao tolong beritahu aku dimana Win. Sudah hampir 9 tahun aku mencarinya. Kau juga tiba-tiba ikut menghilang saat Win menghilang. Aku pikir kau pasti bersamanya. Dan sekarang aku menemukanmu. Artinya kau pasti tau dimana keberadaan Win ku" mata Bright begitu berbinar melihat Khao dihadapannya.

Khao kikuk. Ini terlalu cepat untuk dirinya. Bagaimana ini. Apa yang harus ia katakan.

"Khao kau pasti tau dimana Win ku. Tolong katakan kepadaku. Aku mohon" suaranya terdengar sangat memohon.

Sebelum Bright terus menanyakan keberadaan Win kepadanya. Khao mengambil langsung kertasnya dari Bright dan meninggalkan Bright begitu saja.

"maafkan aku phi. Aku tidak bisa mengatakannya" Khao langsung berlari meninggalkan Bright yang mengejarnya.

Teriakan Bright begitu sangat keras memanggil nama Khao yang masih berlari di depan. Khao terus saja berlari tanpa berbalik badan.

Di ujung jalan sana Khao langsung berbelok ditikungan jalan didepannya. Bright yang tertinggal dibelakang berteriak dengan kesal karena dirinya tidak bisa menahan Khao tadi.

"sialan" makinya sambil menarik rambutnya frustasi.

***
Khao tersengal-sengal masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya. Wajahnya terdapat banyak peluh yang menetes. Segara ia meminum air mineral yang tersedia di mobil yang ia naiki.

"kau kenapa berantakan seperti ini" tanya seseorang yang berada disampingnya.

Khao tidak menghiraukan ucapan seseorang disampingnya. Ia masih tengah berusaha menetralkan nafasnya dan juga jantungnya.

"kau.. ha.. ha.. diamlah Win" ujar Khao yang masih menetralkan nafasnya.

Win hanya mendesis melihat sahabatnya ini. "bernafaslah perlahan. Lewat mulut" ujar Win yang kembali membaca alat perseginya.

Mobil yang mereka tumpangi sudah bergerak meninggalkan HackescherMarkt. Selama diperjalanan Khao masih berusaha mengatur nafasnya yang belum stabil.

Win berhenti fokus pada tabnya karena suara nafas Khao begitu mengganggunya. Lantas Win menghadapkan dirinya ke samping Khao yang masih mengatur nafasnya.

I am sorryWhere stories live. Discover now