-AXAS-13

1.7K 276 25
                                    

HAI!

KITA KETEMU LAGI!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

HAPPY READING!

TYPO BERTEBARAN!

.

Red Dragon kini tengah duduk melingkar di pinggiran api unggun dengan pikiran yang melayang.

"Nggak kerasa ya, udah 5 hari kita disini." ucap Jessica memulai pembicaraan.

"Waktu emang kadang suka kecepatan," sahut Zivey yang tengah mengoleskan bumbu pada ikan yang akan dibakar.

"Apa besok kita bakal ketemu lagi?" tanya Jessica membuat pergerakan Zivey terhenti.

"Kenapa nggak?" balas Femto.

Jessica hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Denger, kita mungkin emang jauh. Tapi itu gak bikin kita pisah Jess, ya emang sih jarak rumah kita itu jauh banget bahkan makan waktu sekitar 5jam an. Tapi kalo kita lagi luang kenapa nggak?" jelas Femto membuat Jessica menatapnya dengan pandangan yang rumit.

"Ucapannya Femto bener Jess... cuman jarak itu nggak masalah, yang jadi masalah itu pemisah." ucap Zivey membuat Axas yang sedari tadi tengah memainkan ranting kini malah menatapnya.

Jessica hanya tersenyum tipis lalu mengeluarkan ponselnya yang berada di saku.

"Guys, gue dapet sinyal misi!" ucapnya heboh membuat anggota Red Dragon mengerubunginya.

Selamat malam untuk Red Dragon. Misi terakhir ini adalah kalian harus mengambil apel hijau yang berada di dalam gua, apel itu bukan sembarang apel. Berhati-hatilah, selamat beristirahat.

-Kami

"Are you ready guys?!" ucap Zivey yang diangguki dengan mantap oleh Red Dragon.

-AXAS-

"Dari peta, masih berapa jam?" tanya Jessica dengan nafas yang tidak beraturan.

Femto hanya menggeleng tidak bisa memprediksi membuat Jessica dengan lelah mendudukkan pantatnya di rerumputan yang hijau.

"Tujuannya ikut kayak gini apasih?!" sentak Nina membuat Jessica menatapnya tak suka.

Tidak ada yang menyahuti ucapan Nina, mereka tidak peduli dengan bocah itu. Nina terlalu ribet untuk mereka bawa, jika saja dia bisa ditinggal maka ia sudah ditinggalkan di gubuk kayu itu.

"Kalian jahat banget! gue cuman nanya nggak ada yang jawab!" ucapnya cemberut.

"Lo bisa diem nggak sih?! capek ngadepin orang kayak lo! ubah sikap lo bisa nggak sih?! dari kemarin lo itu gue kasihani ngerti nggak?! jangan ngelunjak! beberapa hari ini gue nyoba ngehargain lo karena latar keluarga lo! tapi balesan lo? lo malah nggak tau diri!" cerocos Zivey tak tahan dengan sikap Nina.

Bukan apa-apa, pasalnya Nina lebih banyak mengeluh dan tau selesai saja. Ia sangat jarang membantu membuat jiwa bullying di diri Zivey kumat.

-𝗔𝗫𝗔𝗦-Where stories live. Discover now