-AXAS-1

5.4K 561 95
                                    

HAI!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

HAPPY READING!

TYPO BERTEBARAN!

.

"Gimana kabar lo bro?" tanya Sigra pada sahabatnya yang baru saja datang.

Sigra Farevov adalah seorang pemuda yang menjabat sebagai wakil ketua di gangster Blood. Dia memiliki sifat yang humoris dan sedikit konyol. Ia adalah salah satu pelawak di gangster Blood.

"Kayak nggak lama ketemu aja lo dugong!" balas Axas sambil menonyor kepala Sigra.

Gazaxas Vruzev Enderlad adalah seorang pemuda yang memiliki sifat random dan humor yang sangat receh. Ia adalah ketua dari gangster Blood. Jika Sigra seorang pelawak makan Axas adalah seseorang yang begitu receh. Sifatnya yang random terkadang membuat teman-temannya merasa tertekan jika berada di sampingnya.

"Banyak omong lo pada, ambilin Vodka sono!" seru Varos pada kedua sahabatnya.

Varos Severi adalah seorang pemuda yang suka mengoleksi gadis-gadis. Ya ia adalah seorang playboy tidak hanya itu ia juga menjabat sebagai bendahara di gangster Blood. Walau ia playboy, ia adalah juara kelas. Ia sering bersaing dengan Axas untuk mendapatkan nilai yang tertinggi.

"Mandiri napa jadi orang!" gumam Kasa kesal namun masih didengar oleh Varos.

Kasari eveleys adalah seorang pemuda dengan sifat childish dan bijaksana. Ia bisa menjadi bocah juga bisa menjadi orang dewasa kepada orang-orang yang tertentu. Namun jika bertemu dengan orang yang baru ia kenal, maka ia akan bersikap dingin. Kasa juga menjadi anggota inti di gangster Blood.

"Bapak lo udah balik Xas?" tanya Varos pada Axas.

Axas mengangguk lalu beberapa detik kemudian matanya melebar dan kembali menatap gelas alkohol yang baru saja ia pegang.

"GOBLOK! GUA LUPA KALO BOKAP BALIK MALEM INI!" teriak Axas lalu tanpa aba-aba ia berlari dengan cepat meninggalkan tempat haram itu dan pergi ke rumahnya.

Ia begitu takut jika ketauan meminum minuman alkohol. Sudah 2 tahun ia merahasiakan ini dari ayahnya. Axas terlalu takut untuk jujur kepada ayahnya tentang dunia malam yang mulai ia masuki. Ayahnya benci saat ia menjadi anak yang bebal dan tidak mau memikirkan konsekuensi apa yang akan ia tanggung.

'Goblok gua lupa beli obat pereda mabuk!' batin Axas marah saat ia teledor tidak membeli obat pereda mabuk.

Ia ingin keluar namun ia sudah berada di depan pintu mansion. Dengan pasrah ia masuk ke dalam rumah.

CEKLEK!

Saat ia membuka pintu masuk mansion tidak ada pencahayaan seperti biasanya. Hanya pencahayaan remang-remang yang mengartikan para penghuni mansion sudah tidur terkecuali yang ditugaskan untuk bekerja di malam hari.

"Huffttt aman, kayaknya ayah udah tidur!" gumam Axas lalu ia mencopot sepatunya agar tidak menimbulkan suara saat ia berjalan di tangga.

"Darimana?"

Tubuh Axas menegang saat mendengar suara datar itu, itu pasti suara ayahnya! Axas merutuki dirinya.

-𝗔𝗫𝗔𝗦-Where stories live. Discover now