-AXAS-11

2K 295 44
                                    

HAI! KITA KETEMU LAGI!

GIMANA KABARNYA?

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

HAPPY READING!

.

Seorang pria dengan setelan jas formal yang serba hitam lengkap dengan kacamata hitam juga sebuah payung yang ia gunakan berwarna hitam tengah berjalan dengan gagah.

Ia kini sudah berdiri tepat diatas tebing, yang dimana dari atas tebing akan menampakkan pemandangan yang seram.

Yah, mengerikan. Bangkai kapal dimana-mana, dimulai dari yang besar hingga yang kecil berserakan di dermaga yang tak jauh dari tebing juga ombak laut yang bergelombang dengan gelombang besar.

Tangan besarnya ia masukkan ke dalam saku, matanya yang berada dibalik kacamata hitam itu menatap tajam ke salah satu bebatuan yang besar yang disampingnya terdapat speedboat yang berukuran besar tengah menjadi bangkai.

"Kejadian itu terlalu besar hingga memakan beribu korban, termasuk dirimu." gumamnya dengan nada yang menyesakkan.

Ia memegangi dadanya yang terasa begitu nyeri, sangat sakit saat ia mengingat kejadian itu. Kejadian yang pernah ia alami hingga merebut korban, bahkan orang yang ia sayang pun ikut menjadi korban.

Matanya tidak sengaja melirik sebuah peluru yang sudah rusak namun masih terlihat utuh, ia berjongkok untuk mengambil peluru tersebut.

Ia mengusap peluru itu dengan senyuman tipisnya. Peluru ini adalah peluru dari senjata api jenis MG42, yang dimana senjata itu pernah digunakan oleh orang yang ia cintai.

"Bang Naza?" panggil seseorang dari belakang pria itu.

Pria yang dipanggil Naza itu berbalik menatap seorang pemuda yang tengah menenteng sebuah senjata api berjenis MG42.

"Alarick?" gumam Naza saat melihat Alarick.

Alarick tak kuasa menahan kerinduannya, ia pun dengan cepat meletakkan senjata api tersebut dan berlari menuju ke arah Naza lalu tanpa aba-aba ia menubruk dada Naza.

"B-bang..." gumamnya lirih.

Naza tersenyum tipis lalu ia menepuk pelan punggung Alarick yang tengah memeluknya.

"Lo kemana aja bang?" tanya Alarick setelah melepaskan pelukannya.

"Lo ngapain disini bang?" tanya Alarick bingung.

"Kakak lo," jawab Naza membuat Alarick membisu.

"MG42?" tanya Naza membuat Alarick menatapnya.

"Ngenang masa kemenangan kak Chris." jawab Alarick singkat.

Naza tersenyum tipis lalu ia mengeluarkan pistol di balik kemejanya, pistol 357 Magnum kini sudah berada di tangannya.

"Mau bareng-bareng?" tanya Naza yang diangguki Alarick.

Mereka mulai mengatur posisi, Naza dan Alarick saling berhadapan dan mereka membuat titik tembak di udara yang dimana nanti membuat peluru mereka menjadi X.

-𝗔𝗫𝗔𝗦-Where stories live. Discover now