Beomgyu 33

15.6K 1.2K 184
                                    

Enjoy
___

"Pa-- pa"

Suara lirih nan serak memotong ucapan Jaehyun, membuat suara Isak tangis yang tadinya terdengar kini berubah menjadi hening. Jaehyun menoleh, mendapati sang malaikat kecil yang mengerjapkan kelopak matanya dengan pelan.

"Beomie, sayang! Kamu bangun nak?!"

Anggukan kecil Beomgyu berikan untuk membalas pertanyaan Jaehyun. Sedangkan Mark, Jeno, Sungchan serta Winwin langsung menoleh ke arah keduanya.

Dokter dengan segera menghampiri ranjang Beomgyu dan memeriksa keadaannya, Jaehyun menggeser tubuhnya memberikan dokter ruang guna memeriksa malaikat kecilnya. Hampir lima menit berlalu, dokter berbalik dengan senyum di wajahnya.

"Ini sebuah keajaiban tuan Jung, detak jantungnya kembali"

Tangis yang awalnya kehilangan, kini berubah menjadi tangis haru nan bahagia.

"Beomgyu sudah sadar, tapi kondisinya belum terlalu stabil untuk orang yang baru kembali dari kematian. Tapi jangan khawatir, kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan setelah Beomgyu sepenuhnya sadar. Kami permisi"

"Terimakasih dokter, terimakasih"

Setelah mengucapkan rasa terimakasihnya, Jaehyun menghampiri ranjang putranya disusul oleh ketiga anaknya dan juga Winwin.

Jaehyun mendekat, menangkup jemari mungil ke dalam genggamannya. Dikecupnya lama dahi putih susu itu penuh kelembutan, memberikan bisikan-bisikan kasih sayang tak terhingga--

Setelah sekian lama menanti, akhirnya malaikat kecilnya mau kembali ke pelukannya.

Kelopak mata tipis itu terbuka tanda si manis akan bangun, perlahan-lahan menampakkan iris hitamnya yang berbinar. Masih tampak sayu, namun Jaehyun bersyukur karena bisa menatap mata itu lagi.

"Pa-- pa?"

"Iya sayang, ini Papa"

Jemari mungil perlahan terangkat, mendarat tepat di pipi sang Papa yang terlihat lebih tirus dari terakhir yang Beomgyu lihat.

Beomgyu usap pelan lantaran tangannya yang masih lemas. Mata sayu itu menampilkan kebahagiaan, untuk pertama kalinya ia bisa menyentuh orang yang disayanginya sepenuh hati.

Jaehyun, Papanya. Tak pernah terbayang olehnya bahwa ia bisa menyentuh bahkan merasakan bagaimana mata Jaehyun yang hanya tertuju padanya, tatapan penuh kasih dan sayang sebagai seorang Ayah.

Bila arah pandangnya beralih pada sisi ranjang yang lain, ia bisa menemukan ketiga kakaknya yang menatapnya tanpa setitik kebencian. Beomgyu tidak merasakan tatapan rendah yang selama ini ia dapatkan selama hidupnya.

Dan satu orang lagi yang menggantikan posisi sang Mama kala dirinya ditinggalkan, orang yang sudah berjasa merawatnya dari kecil hingga sekarang. Winwin, Bibinya.

Setetes air mata turun dari sudut matanya, tak terbendung lagi kala rasa lelahnya kini terbayar.

"Hei, kenapa menangis? ada yang sakit, Papa panggilkan dokter ne?"

Jaehyun berseru panik, namun sebuah suara lirih dari malaikat kecilnya kembali merebut atensi.

"Papa, jangan tinggalkan Beomie lagi hiks"

Jaehyun tersenyum lembut dengan air mata yang masih mengalir.

"Tidak, Papa tidak akan meninggalkan Beomie lagi. Papa janji. Papa minta maaf selama ini sudah mengabaikan Beomie, Papa menyesal, kami menyesal"

"Papa dan kakak tidak salah, Beomie yang salah karena Beomie hiks... Mama Taeyong jadi meninggal, Beomie pant--"

"Sttt, sudah ya Papa tidak mau mendengar itu lagi. Sekarang Beomie harus istirahat supaya cepat sembuh, Bibi Winwin bilang Beomie mau pergi ke taman bermain bersama Papa dan kakak kan?"

Gelas Kaca || BeomgyuUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum