Beomgyu 23

9.8K 1K 69
                                    

⚠️ Just Fanfic

Enjoy
___

Sinar mentari menyongsong dari ufuk timur menerangi permukaan kota Seoul. Pagi cerah dengan awan tebal yang membumbung ikut andil hari ini.

Di kesunyian ruang sepetak dengan banyaknya kursi dan meja, duduklah pemuda manis beserta beberapa tumpukan buku. Si manis baca dan pahami apa maksud dari isi buku tersebut.

Kelasnya masih sepi, si manis sengaja berangkat pagi guna memperbaiki nilainya yang selalu merah saat tes sekolah. Tidak hanya tes biasa, bahkan saat tes kelulusan atau kenaikan kelas pun nilainya selalu merah.

Bukan, bukan berarti di rumah si manis tidak belajar. Salah, salah besar.

Setiap hari ia selalu belajar dengan rajin higga tengah malam demi mendapatkan nilai yang sekiranya tidak merah di catatan akademiknya.

Hanya untuk mendapatkan nilai 7 saja ia harus mati-matian belajar hingga pusing mendera, mengabaikan hidungnya yang terus mimisan lantaran selalu memaksa kumpulan materi masuk ke kepalanya.

Hal ini dilakukannya demi sang Papa, dirinya tidak ingin mempermalukan keluarganya yang di kenal akan kepintaran.

Produk gagal.

Itulah sebutan untuk si manis ketika menyinggung tentang catatan akademik maupun non akademiknya. Kelemahan dalam memahami dan menyerap pelajaran menjadi salah satu penyebab dirinya disebut sebagai produk gagal keluarga Jung.

Berbeda dengan ketiga kakaknya yang tidak perlu bersusah payah untuk belajar demi mendapatkan peringkat, tanpa belajar pun mereka bertiga sudah bisa ikut ajang cerdas cermat internasional.

Banyak yang mengatakan pula bahwa si manis adalah aib yang tak seharusnya lahir.

Tak sedikit yang mencacinya dengan sebutan idiot juga bodoh secara bersamaan. Sakit? tentu saja. Si manis pikir, setiap anak memiliki proporsi tersendiri tentang kemampuan belajarnya.

Tapi nyatanya salah, pemikiran itu sudah sangat kolot di zaman yang semunya menjunjung tinggi nilai daripada sikap yang sejatinya murni dari hati ke hati.

Menit demi menit berlalu begitu cepat, kelas sudah cukup ramai karena hari ini ada ujian sekolah yang rutin dilakukan untuk mengetes seberapa banyak materi yang diserap oleh siswa selama pelajaran yang dilakukan.

"Anak bodoh mau berapa kalipun belajar tetap saja bodoh!"

Gelak tawa memenuhi seisi kelas, wanita itu berucap keras tepat di telinga Beomgyu. Memekik kuat hingga mampu membuat telinganya berdengung. Banyak yang berbisik dan ikut mengolok-oloknya tanpa ampun.

Menghela napasnya sejenak dan berdiri menghadap wanita angkuh di depannya. Menatap dengan senyum yang teramat manis, membuka mulutnya untuk bersuara--

"Setidaknya orang bodoh ini sudah mau berusaha, dan orang bodoh ini tidak menghina orang lain sepertimu"

Senyuman manis tergantikan dengan senyuman yang terkesan mengejek wanita di hadapannya, semburat merah padam sangat kentara di wajah si wanita kala menahan amarahnya.

"KAU--"

"Selamat pagi anak-anak"

Suara lelaki yang sudah berumur memotong suara keras wanita yang hendak menampar wajah cantik Beomgyu.

Tangan panjang milik wanita itu sudah terangkat mengudara bersiap menampar pipi gembil si manis, namun tertahan karena mendapati guru pengawas yang sudah memasuki kelas.

Dengan tergesa-gesa para siswa berhambur dan duduk di bangku masing-masing, tak terkecuali Beomgyu yang sudah duduk tenang sambil mengemasi bukunya kedalam tas.

Gelas Kaca || BeomgyuWhere stories live. Discover now