Beomgyu 18

8.7K 936 111
                                    

Enjoy
___

Helaan napas terdengar sesaat setelah pintu utama dibuka. Lelaki manis yang masih berseragam rapi melangkah masuk. Hari sudah menunjukkan pukul lima sore, matahari masih terlihat, namun tidak begitu terik.

Bibirnya tersenyum manis kala mendapati ketiga kakaknya yang duduk bersantai di depan tv, beberapa kaleng soda dan camilan juga menemani kegiatan santai ketiga kakaknya.

Si manis rindu dengan ketiga kakaknya, seharian penuh ia tidak bertatap muka dengan Mark, Jeno, dan juga Sungchan. Terakhir kali hanya insiden pagi itu, ya pagi itu dimana Mark menghajarnya dan berakhir ia menginap di rumah kekasihnya.

Ia ingin sekali menubruk ketiga kakaknya, memeluknya erat menyampaikan rasa rindunya dan mengucapkan--

'Kakak Gyu pulang, Gyu sangat rindu'

Jika bisa, ia sangat ingin melakukannya. Tapi niat itu kembali ia urungkan karena itu tidak mungkin diterima oleh ketiganya.

Dan pikirannya mulai berangan-angan, imajinasi meliar dalam isi kepalanya. Beberapa kilatan proyeksi dimana sang kakak menyambutnya dengan senyum yang merekah begitu lebar, atau langsung memeluknya dengan rasa rindu karena tidak bertemu, atau bisa jadi memarahinya karena pergi tanpa izin.

Sedikit lagi, sedikit lagi ia melangkah mendekati ketiga kakaknya, akankah angan-angannya menjadi kenyataan?

Dan--

"Oh, jalang udah pulang"

Ya, itulah kalimat sambutan yang ia dengar dengan dua telinganya yang masih sehat. Bukan memeluk atau mengucapkan kalimat manis sebagaimana seorang kakak, hanya ada kalimat menyakitkan yang diucapkannya.

Jalang, ya?

Apakah dirinya sehina itu karena menginap di rumah kekasihnya? bahkan dirinya dan Taehyun tidak melakukan apa-apa, ia akui bahwa dirinya sempat melakukan ciuman panas. Tapi, hanya itu, hanya itu.

Hatinya remuk, sudah berapa kali ia disebut jalang oleh kakaknya sendiri? sekali? dua kali? atau bahkan lebih? entahlah, yang pasti kalimat jalang sudah tidak asing untuknya.

Masih dengan senyuman tulusnya ia mendekat, merapatkan diri dengan tas yang masih bertengger di punggung kecilnya. Bilah bibirnya terbuka, dengan lembut ia berucap--

"Kakak, Gyu pulang"

Senyum remeh ketiganya berikan untuk membalas ucapan sang adik, ketiganya menatap remeh tidak berminat memberikan tatapan hangat.

"Siapa yang peduli?"

Ujar Sungchan menatap malas, ia menatap lama seakan masih ada ungkapan lain yang harus ia utarakan.

"Mau Lo pulang, gak pulang, mau mati sekalipun siapa yang peduli? kita? ya enggaklah, bahkah gue lebih bersyukur kalau lo gak balik lagi ke sini"

Ujarnya lagi menambahkan. Di sisi lain, Jeno sudah menatap adiknya penuh goda, kedua tangan besarnya merapat dan menopang dagunya angkuh.

"Puas gak si Taehyun sama tubuh lo? aduh bikin nambah aib keluarga aja. Oh iya gue lupa, lo bukan bagian keluarga ini. Sorry ya"

Cairan di matanya menggenang, apa benar dirinya ini hina sehingga disebut sebagai aib? dan lagi, puas sama tubuh lo? dirinya hanya menginap. Dirinya tidak pernah memiliki niatan untuk berbuat sejauh itu.

"Nangis? cengeng banget"

Ucap Jeno lagi, dirinya menatap adiknya penuh tanda jijik seolah-olah adiknya ini adalah sebuah kotoran.

"Gue muak liat wajah lo! mending lo masuk dan gak usah liatin wajah lo lagi!"

Mark menyentaknya penuh geraman, ia muak melihat wajah adiknya. Bahkan ia bisa muntah detik itu juga.

Gelas Kaca || BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang