Beomgyu 11

9.1K 918 44
                                    

Enjoy
___

Cip... cip... cip

Suara kicauan burung-burung kecil yang memiliki melodi mengawali pagi putra kedua keluarga Jung.

Jung Jeno, yang masih setia menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal dan tidak terusik barang sedikitpun walau cahaya matahari sudah menerpa wajahnya.

Bebebrapa detik kemudian, ia membuka kedua matanya saat merasakan lengket disekujur tubuhnya. Ia bangkit dan mengusak surainya kebelakang.

Ah ia baru ingat, semalam ia tidak mandi saat pulang melainkan langsung tidur dikasur dengan baju seragmnya. Untung hari ini adalah hari Minggu.

Sedikit ia merasakan anyir dari betadine. Bibir tebalnya mengecap-ngecap guna memastikan apakah benar itu betadine atau bukan, dan ternyata benar, itu adalah betadine.

"Betadine? tapi kapan?"

Tanyanya pada diri sendiri. Seingatnya setelah dari ruang makan ia langsung menghempaskan tubunya dikasur dan tidur.

"Terus siapa?"

Tanyanya lagi, dan yang pasti tidak akan mendapatkan jawaban karena ia sendiri pun bahkan tidak tahu jawabannya.

"Ah paling Sungchan. Bodo ah, mending mandi. Lengket"

Ucapnya yang langsung mengambil handuk yang kemudian disampirkan dipundaknya dan berlalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Pukul dua belas dini hari. Ia turun ke lantai paling dasar dengan kaus tak berlengan juga celana boxer pendek selutut miliknya.

"Pagi kak"

Mark yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya diruang tamu menoleh menatap adiknya.

"Pagi pagi. Udah siang "

Jeno mengernyitkan kening, siang?. Ia memalingkan kepalanya menatap jam besar yang terletak disudut ruangan. Jam dua belas.

Jeno hanya memberikan senyum bodohnya, dan sialnya itu sangat tampan dengan matanya yang menyipit membentuk bulan sabit.

Kemudian ia duduk disofa sambil merecoki Mark yang sedang sibuk dengan laptopnya. Ia melontarkan beberapa pertanyaan sehingga menganggu pekerjaan Mark.

"Lo lagi ngapain kak?"

"Buat tugas"

"Oh"

"Papa mana kak?"

"Kantor"

"Oh"

"Sungchan?"

"Gak tau"

"Jutek banget sih kak"

"Lo kalau gak punya kerjaan mending ngapain kek sana, jangan recokin gue. Gue lagi banyak tugas"

Mark misuh-misuh merasa terganggu dengan beberapa pertanyaan Jeno yang membuatnya muak.

"Gue gak tau mau ngapain kak makanya gue disini"

"Ya lo joging atau olahraga sana"

"Udah siang males"

Mark kembali misuh-misuh mendengar jawaban adiknya. Jika bisa, Mark ingin menjual adiknya disitus jual beli manusia agar beban hidupnya berkurang.

"Kak Mark kenapa kak?"

Tanya Sungchan yang ikut bergabung dalam pembicaraan, ia mengambil duduk disamping Jeno, sedangkan posisi Mark duduk di karpert berbulu dan laptop di atas meja kaca ruang tamu.

"Gak tau tuh. Padahal gue cuma nanya dikit, tapi malah misuh-misuh"

"Emang lebih baik mulut lo tu diam kak. Ganggu orang soalnya"

Gelas Kaca || BeomgyuWhere stories live. Discover now