Beomgyu 14

8.7K 858 52
                                    

Enjoy
___

Tak semua kehidupan remaja itu berjalan mulus sesui keinginan. Yang dipikir indah, penuh cinta serta kasih sayang seperti novel pada umumnya, namun nyatanya tidak.

Cinta dan kasih sayang merupakan salah satu bentuk kata yang menggambarkan perasaan yang begitu hangat, siapa yang tidak mendambakan itu semua?

Bahkan anak yang belum lahir pun terus berdoa agar hidupnya penuh dengan cinta dan kasih sayang. Terutama cinta dari keluarganya, ya keluarganya.

Akan tetapi setiap remaja tidak semuanya beruntung. Ada yang beruntung dan ada yang tidak. Mungkin banyak yang beruntung, atau malah sebaliknya.

Terkadang takdir Tuhan memang mempermainkan, namun inilah kehidupan.

Siapa yang tahu?

Contohnya adalah Beomgyu, Jung Beomgyu. Remaja yang sampai kini masih berusaha untuk mendapatkan itu semua dari keluarganya, masih mencoba agar mendapatkan ruang yang layak untuk di singgahinya. Meski dengan luka dan beberapa kali sayatan yang harus ia terima, ia belum menyerah.

Plak!

Telapak tangan besar itu melayang tanpa beban mengenai pipi putih adiknya.

"Gue kan udah bilang gak usah deket-deket sama Haechan lagi!"

Bentaknya dengan nada tinggi. Ia tidak perduli jika suaranya benar-benar memekakan telinga adiknya, toh biar adiknya ini sadar diri.

Tangan kecil itu hanya bisa mengelus pipinya yang perih dan memanas di saat yang bersamaan.

Menunduk, itulah yang ia lakukan saat ini, tanpa ada niatan untuk melawan.

"Gue tau lo gak tuli, jadi kalo gue ngomong liat gue!"

"Kak... iya kak, tolong lepas rambut Gyu... sakit kak"

Mark menjambak rambut halus milik adiknya hingga kepala sang adik terdongak ke atas dan terdengar suara seperti tulang leher yang patah.

Dua tangan kecil mencoba meraih pergelangan tangan kakaknya meminta untuk berhenti. Ini sungguh sakit, tulang lehernya seperti di patahkan secara tiba-tiba.

"Kak Mark, sakit... hiks... "

"Apa? gue gak denger hm?"

Seakan menutup kedua telinganya, dengan tega Mark malah semakin mencengkeram helain rambut itu kuat hingga beberapa helainya terjatuh. 

Rambut Beomgyu panjang asal kalian tahu, ia mulai memanjangkannya karena menurutnya, tidak ada salahnya lelaki memiliki rambut yang panjang layaknya perempuan.

Kedua matanya menutup rapat disertai air mata yang sudah menumpuk di kelopak matanya.

"Kak Mark... hiks Gyu janji gak akan dekat-dekat sama kak Echan lagi. Tolong kak lepas hiks... "

Plak!

Sekali lagi tampara itu Beomgyu terima tepat di pipi sebelah kirinya. Kini kedua pipinya memerah.

Bukan, bukan karena tersipu malu atau apa, melainkan tamparan kakak sulungnya yang begitu kuat.

"Hiks... hiks..."

"Jangan sebut nama pacar gue dari mulut kotor lo ini!"

Derap langkah kaki berat mendekat dengan sepatu pantofel yang begitu mengkilap. Ya, siapa lagi kalau bukan kepala keluarga Jung.

"Pagi-pagi kenapa ribut sekali?!"

Suara berat milik sang Papa menerpa indra pendengaran Beomgyu, ia membuka matanya dan menatap Jaehyun penuh sakit.

Gelas Kaca || BeomgyuWhere stories live. Discover now