Gelas Kaca || Beomgyu

Beomgyu 25

Enjoy
___

Kendaraan roda empat bermerk mercedes diparkirkan oleh pemiliknya di depan teras rumah besarnya. Mesin mobilnya ia matikan, melepas seatbelt yang masih tertancap dan menurunkan satu kakinya untuk menapak.

Pemuda Jepang beralih pada kursi samping kemudi, membuka pintu untuk keponakannya yang duduk di sana.

Ia tatap sekilas wajah keponakannya yang masih terlelap setelah menangis cukup lama dan meracau.

Yuta bawa tubuh mungil keponakannya dalam gendongan depan seperti bayi koala, menyangga kedua paha si kecil dan di letakkannya lah kepala si manis di ceruk lehernya.

Dirasa posisinya sudah nyaman bagi si manis, Yuta mulai melangkahkan kakinya untuk masuk. Memanggil maid yang sedang bertugas di rumahnya.

"Bibi"

Ucapnya memanggil sang pelayan. Tak lama setelahnya, datanglah seoarang pelayan wanita yang tengah mengenakan apron. Terlihat keterkejutan dari wajah pelayan itu saat menghampiri sang majikan.

"Tuan Yuta, apa yang terjadi dengan tuan Beomgyu?"

"Bi, tolong minta pelayan yang lain untuk membersihkan kamar Beomgyu, dan tolong siapkan kotak p3k dan infus"

Yuta tidak menjawab pertanyaan dari pelayannya yang memasang wajah khawatir.

Mengapa demikian?

Kalian tidak lupakan bahwa Beomgyu tinggal bersama pasangan YuWin sejak kecil? jadi, tidak ada yang perlu diherankan dari gelagat pelayan di rumah Yuta.

Semua orang menyayangi si manis Jung di rumah ini.

"Baik tuan, akan segera saya lakukan"

Pelayan tadi mengangguk dan pergi dari hadapan Yuta dengan tergesa-gesa, sedangkan Yuta beralih menatap keponakannya.

Pucat, itulah yang tercetak di wajah cantik milik keponakannya.

Menghela napasnya sejenak kemudian mengecup pipi juga surai milik si manis cukup lama. Jujur, Yuta sangat emosi melihat prilaku Jaehyun terhadap Beomgyu. 

Yuta dan Winwin memang belum di izinkan mendapat buah hati, dan Yuta juga belum pernah merasakan bagaimana menjadi seorang Ayah.

Maka dari itu, ia dan istrinya begitu menyayangi Beomgyu melebihi apapun. Ingin sekali Yuta memukul wajah Jaehyun hingga si gila itu sadar, tapi Yuta urungkan niatnya. 

Yuta tahu seberapa sayang dan cintanya Beomgyu dengan Ayah brengseknya itu, Yuta tidak mau membuat keponakannya menyalahkan dirinya sendiri lagi hanya untuk lelaki brengsek seperti Jaehyun.

Tidak berslang lama, pelayan wanita datang menghampirinya. Memberitahu bahwa kamar dan peralatan medis yang diminta oleh Yuta sudah siap semua.

Membuyarkan pikiran bercabangnya dan berjalan menuju kamar si beruang manis kesayangan.

Membaringkan keponakannya yang masih terlelap, sebelum memasang infus dan mengobati luka yang terdapat di bibir si manis, Yuta mengganti pakaian Beomgyu yang masih menggenakan seragam sekolah. 

Ia pakaikan satu persatu setelan piama itu dengan telaten, satu menit piama bergambar beruang coklat sudah terpakai ditubuh mungil si manis.

Selanjutnya, Yuta menggambil jarum suntikan, benda runcing nan tajam ia suntikkan pada punggung tangan si kecil, tubuh yang terbaring sedikit menggeliat lantaran mendapat sengatan kecil di punggung tangannya.

Yuta hanya mampu mengelus kening si manis untuk menyalurkan ketenangan, bekas suntikkan yang diberikan Yuta tadi kemudian di sambungkan dengan selang yang menghubungkan antara cairan infus.