28. Making Love

2.5K 81 0
                                    

⚠️WARNING⚠️
–Bab 28 ini mengandung unsur 18+
–Dibawah umur dilarang keras membaca bab 28
–Bijaklah dalam memberi komentar

☜☆☞

Laira melangkah menuju lemari dan mengambil sebuah paper bag berukuran sedang, lalu segera masuk kamar mandi, tak lupa ia membawa parfum khusus. Ia mengeluarkan sebuah baju tidur sakral dari dalam paper bag itu.

Laira menatap dirinya di pantulan cermin, selesai dengan penampilannya. Terakhir ia menyemprotkan minyak wangi dan mengolesi bibirnya dengan lipglossnya.

Perlahan Laira membuka pintu kamar mandi namun ia tidak mendapati target.

Laira menuruni anak tangga satu persatu menuju ruang kerja Vincent. Ia melihat Vincent yang sedang berkutat dengan layar laptop melakukan pekerjaan kantor, bahkan lelaki itu masih mengenakan pakaian formal dengan dasi yang masih melekat karena sore tadi Vincent pergi ke kantor untuk urusan penting.

"Kok wangi banget, sayang?" tanya Vincent dengan mata yang masih fokus menatap layar laptop.

Dengan hati-hati, Laira mendekati Vincent. Sesampainya di samping Vincent, Laira duduk diatas pangkuan Vincent.

"Sayang..." Jemari Laira mulai mengelus lembut dada bidang Vincent.

Vincent yang mula-mula fokus dengan layar laptop beralih menatap istrinya, seketika lelaki itu terkejut bukan main. Mulutnya seakan terkunci untuk mengatakan sesuatu.

"Gimana menurut kamu?" tanya Laira, lalu menurunkan kakinya dan mulai berpose di depan Vincent.

Vincent mengusap kedua pipi Laira dengan lembut. "Sayang, kamu yakin ingin melakukannya sekarang?"

Laira mengangguk. "Insya Allah yakin."

"Gak akan nyesel, sayang?"

Laira menggeleng. "Insya Allah nggak."

Vincent tersenyum, ia memeluk posesif pinggang ramping itu. "Sayang, makasih."

Laira mengangguk dalam pelukan Vincent.

Vincent mengangkat tubuh gadis itu. Refleks, Laira mengalungkan tangannya dileher jenjang lelaki itu. Vincent menaiki anak tangga satu persatu dengan Laira di gendongannya.

Vincent mengunci pintu kamar, setelah itu membawa Laira menuju ranjang dan merebahkan gadis itu perlahan, ia mengusap kedua pipi istrinya dengan lembut.

"Doa dulu," titah Vincent, Laira mengangguk.

Keduanya mengangkat tangan untuk berdoa bersama. "Allahumma jannib naassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa.
Artinya: Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan supaya tidak mengganggu apa (anak) yang akan engkau rezekikan kepada kami."

"Aamiin..." Keduanya mengaminkan secara bersamaan.

Vincent melepas dasi yang mencekik lehernya, ia menggenggam kedua pergelangan tangan mungil istrinya dan mengikatnya dengan dasi miliknya.

"Kok tangan aku diiket?"

"Just enjoy my game, Baby," bisik Vincent dengan suara parau.

"Siap sayang?" Tanya Vincent lembut.

Laira mengulum senyumnya. "Insya Allah, siap."

☜☆☞

Pagi-pagi sekali Vincent dibangunkan oleh bunyi nyaring dering ponselnya, dengan malas Vincent membuka matanya dan mengambil benda pipih itu.

Sang PenaklukWhere stories live. Discover now