24. Cemburu

2.4K 103 0
                                    

"Zhao!" Pekik Laira saat manik matanya menangkap seseorang yang mengenakan kalung salib dilehernya, tak asing bagi Laira.

"Hai, apa kabar?" Tanya Zhaoyang.

"Alhamdulillah baik."

"Nargis mana?" Tanya Zhaoyang, ia dan Laira berjalan menuju halte dekat sekolah.

"Belum keluar," jawab Laira.

"Tumben banget lo kesini, ada apa?"  Laira dan Zhaoyang sudah sangat akrab.

Zhaoyang terkekeh pelan, "baru pulang sekolah pengin jalan-jalan aja."

"Gue beliin ini, semoga lo suka." Zhaoyang memberikan sebuah paperbag kepada Laira.

Wajah Laira berbinar senang, dengan senang hati ia menerima pemberian dari Zhaoyang.

"Thanks." Laira membuka paperbag itu ternyata isinya tiga hijab pashmina dengan warna yang berbeda.

Tanpa Laira sadari, ada seseorang yang memperhatikannya sedari tadi dengan tatapan yang sulit diartikan, Vincent. Matanya menatap tajam kearah seorang cowok yang sedang mengobrol ria dengan gadisnya, tangannya terkepal erat.

"Gue pamit dulu ya, lo hati-hati." Pamit Laira kepada Zhaoyang.

Zhaoyang mengangguk kecil, "hati-hati juga."

Laira berjalan menuju parkiran dengan senyum yang tak pudar dari wajah cantiknya.

"Ngapain senyum-senyum sendiri,"  ucap Vincent membuat Laira terjingkrak kaget.

"Kamu kenapa sih, gak seneng banget liat aku seneng."

Vincent membukakan pintu mobilnya untuk gadis itu. "Masuk," perintahnya dan Laira segera masuk.

Vincent memutari mobilnya lalu masuk ke dalam mobilnya, ia mengenakan seatbelt-nya lalu menyalakan mesin mobilnya.

Sesampainya di rumah Vincent langsung merebahkan dirinya di atas kasur.

Laira menatap aneh ke arah Vincent, sedari tadi cowok itu terus mendiaminya.

"Kamu kenapa sih dari tadi diem aja?" Tanyanya namun Vincent tidak menghiraukannya sama sekali.

"Kamu sariawan?"

"Sakit gigi?"

Laira mendengus kesal saat tak mendapati jawaban dari cowok itu. "KALO AKU ADA SALAH NGOMONG! JANGAN DIEMIN KAYAK GINI 'KAN AKU GAK TAU SALAH AKU APA!!"

Vincent menatap Laira datar. "Siapa cowok tadi?"

Laira mengernyit bingung. "Siapa?" Bukannya menjawab Laira justru balik bertanya.

Vincent menghembuskan nafasnya kasar, "yang di halte sekolah."

Laira mengingat sejenak lalu gadis itu tertawa saat sudah mengingatnya. "Bayi aku cemburu?" Tanyanya di sela-sela tawa.

"Jawab, Quelene."

Laira menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan. "Dia temen aku."

"Siapa?"

"Zhaoyang," jawab Laira.

"Dia teman TK aku dulu, teman Nargis juga. Jadi Baby Zo nggak usah cemburu."

"Tetep aja aku gak suka kamu deket sama cowok selain aku," kesal Vincent dengan merengek.

Laira mati-matian menahan tawanya agar tidak pecah, ingin sekali ia tertawa karena melihat Vincent yang cemburu.

"Iya, nanti aku ulangin lagi," ucap Laira.

"Sayang," rengek Vincent.

Laira terkekeh pelan. "Iya nanti nggak aku ulangin lagi, Baby Zo."

Sang PenaklukWhere stories live. Discover now