3. Lima Sekawan

3.1K 151 2
                                    

"Assalamualaikum," salam Laira dan Brice bersamaan saat memasuki rumah, Laira terkejut saat melihat ada banyak orang diruang tamu.

"Mereka siapa, Brice?" bisik Laira tepat ditelinga Brice.

"Gue juga nggak tau, mungkin mereka tamu yang dimaksud nyokap gue," jawab Brice dengan berbisik ditelinga Laira.

"Waalaikumussalam," balas salam seluruh orang yang berada diruang tamu.

"Sini duduk, Nak," titah Sonia dengan ramah.

Laira memutar bola mata malas, ia dan Brice melangkah kearah Sonia dan ia duduk disamping Sonia.

"Ada apa ini rame-rame?" tanya Laira.

"Nak, Paman ini teman Om Harun, namanya Pak Brama, istrinya bernama Mala dan anak laki-laki itu, anak dari teman Om Harun namanya Jack," jelas Harun.

"Laira, usia kamu sudah minginjak tujuh belas tahun. Di usia kamu yang sekarang kamu sudah layak untuk menjalani hidup kamu dengan pasang-"

"Tunggu-tunggu, ini maksudnya kalian mau jodohin saya?" potong Laira saat sudah mengerti apa yang sedang terjadi.

Harun tersenyum dan mengangguk. "Rupanya kamu sudah tahu, Nak."

"Kamu mau kan nerima perjodohan ini?" tanya Brama.

"Nggak!" tolak Laira mentah-mentah.

"Nak, ini demi kebaikan masa depanmu," ujar Harun.

"Apapun alasannya, saya nggak akan pernah mau dijodohin!" ketus Laira lalu ia melenggang pergi meninggalkan semuanya.

"Pak Harun," panggil Brama.

Harun menoleh kearah Brama. "Iya, Pak. Ada apa?"

"Laira tidak menyetujui perjodohan ini, bagaimana?" tanya Brama.

"Tenang saja, Laira pasti akan menerima perjodohan ini. Sekarang dia masih kecapean makanya seperti tadi." Sonia meyakinkan Brama.

"Jangan paksa dia untuk menerima perjodohan ini karena saya tidak masalah jika Laira menolak perjodohan ini, dia butuh hak untuk menentukan siapa pasangan yang akan hidup bersamanya," tutur Mala, istri Brama.

Brama mengangguk setuju dengan penuturan istrinya. "Benar, Pak. Jangan sampai kita memaksa Laira demi bisnis yang kita jalani."

"Saya yakin Laira pasti akan menyetujui perjodohan ini," ucap Sonia dengan yakin.

☜☆☞

Sonia membanting pintu kamar Laira dengan kasar hingga membuat sang empu terlonjak kaget, Laira segera memakai hijabnya kembali.

"Puas kamu, permalukan keluarga saya didepan keluarga Pak Brama!" Bentak Sonia.

"Siapa yang buat anda malu, anda sendiri yang malu-maluin," jawab Laira santai.

"Berani sekali kamu berbicara seperti itu kepada saya, Laira!"

"Mau atau tidak, kamu tetap harus menerima perjodohan ini."

Sang PenaklukWhere stories live. Discover now