FANA 50

14.8K 1.8K 107
                                    

Perjalanan menuju Rumah Sakit, Ana terus menggenggam tangan Amel sambil menangis dan terus menangis melihat tubuh Amel berlumuran banyak darah.

"Mbak sebaiknya hubungin keluarga pasien"

Ana baru tersadar akan hal itu, Ia hanya memikirkan keadaan Amel tanpa memperdulikan yang lain. Keluarganya yang seharusnya berhak lebih tau.

"Ah iya, makasih sudah mengingatkan"

Ana melepas genggaman tangan tersebut, mengambil Hpnya saja tangannya sudah gemetaran hebat. Perasaannya campur aduk, yang ia takutkan adalah, bagaimana jika Orang tua Amel marah dengannya, bagaimana kalau nanti Fazry ikut marah juga. Dan semua orang menyalahkan dirinya.

Ana mencoba menelfon Mamah Amel dan mencoba menengkan dirinya walaupun saat ini dadanya berdetak kencang.

Mamah Amel
📞

Ana:
"Assalamualaikum Tante.."

Mama Amel:
"Waalaikumsalam, kenapa Ana?"

Ana:
"Tanteeee"

Mama Amel:
"Kenapa sayang? kenapa nangis? Amel jahilin kamu lagi?"

Ana:
"Enggak tante"

"Amel, Tan... Amel jd korban tabrak lari"

Mama Amel:
"APA?!!"

"Kamu dimana sekarang?"

Ana:
"Ana lagi menuju ke Rumah Sakit"

Mama Amel:
"Kirim alamatnya ya nak, biar Tante langsung kesana sama Papahnya."

Ana:
"Iya Tante, hati-hati Tan... disini Ana selalu jagain Amel kok"

Mama Amel:
"Terima kasih ya nak, kalau gitu Tante tutup dulu. Assalamualaikum."

Ana:
"Waalaikumusaalam"

END CALL

Mendengar berita dari Ana, Mamahnya pun langsung bergegas berlari ke Ruang Kantor pribadi suaminya sambil menangis.

Tok!! Tok!! Tok!!

"Masuk aja sayang"

"Pah..." lirihnya terjatuh seketika tak kuat kakinya menahan lagi.

"Kenapa kamu, Mah?" bergegas menghampiri istrinya yang terlihat lemas sambil terus menangis.

"Amel jadi korban tabrak lari Pah!!!"

"APA?!! KENAPA BISA!!"

Istrinya hanya menggeleng, ia juga tak tahu kenapa bisa seperti ini. Padahal keluarganya tidak pernah mempunyai musuh, mereka selalu bersikap ramah kepada semua orang.

"Ana ngirim lokasi Rumah sakitnya, ayo kita kesana"

"Ayo, kamu kuat jalan?"

"Kuat Pah..." jawabnya seperti tak pasti, tanpa mengulur waktu suaminya menggendong istrinya tanpa harus bertanya terlebih dahulu.

DIA TAKDIRKU! || TAMATWhere stories live. Discover now