FANA 16

30.8K 3.4K 142
                                    

"ANAAA!!!!" teriak Bunda begitu pun juga Ayahnya.

Saat tubuh Ana jatuh disamping Fazry, ia pun langsung membopong tubuh Ana dan bergegas ke kamar nya.

Bunda dan Ayahnya mengikuti dari belakang, "Buka cadar Ana, Ji" perintah Ayah Ana. Fazry membuka kan cadarnya terburu-buru

"Hum saya mohon bangun"

Fazry terus menggenggam tangan Ana dan sesekali mengecup kening Ana dengan lembut. Bunda memberikan minyak kayu putih ke Fazry untuk di dekatkan di dekat hidung Ana.

Ayah Ana masih setia menemani anaknya yang terbaring di atas kasur, Bunda sudah menyuruhnya tinggalkan mereka berdua namun susah untuk membujuk suaminya itu.

"Mas, Ana sudah ada yang bertanggung jawab sekarang. Biarkan Fazry yang menjaga Ana mas, sekarang di sudah menjadi suaminya Ana" jelas Bunda.

Ahmad terus memandangi wajah putrinya yang sangat pucat. Dan terus mengelus wajah anaknya lembut. Fazry yang tau sikap Ayahnya kepada Ana pun terharu, Ayahnya begitu khawatir dan sayang banget ke anaknya.

Ana telah dijadikan ratu oleh dua pria sekaligus.

Ahmad berpesan "Say nitip anak saya, jaga dia. Mungkin saat bangun nanti, dia akan kaget melihat ada kamu disampingnya" ucapnya memegang bagu Fazry laku meninggalkannya.

"Na'am Ayah, saya akan terus jaga Ana"

"Maafkan saya Ana, saya kurang perhatian ke kamu, saya bukan memaksa kamu pakai cadar, namun saya tidak ridho istri saya dilihat oleh lelaki lain, cukup saya saja yang menikmati kecantikan wajah kamu, Zaujati" lirihnya, menggenggam tangan Ana yang dingin seraya memandangi wajah istrinya.

Fazry ikut terlelap disamping Ana dengan setianya ia masih menggenggam tangan Ana erat. Saat Ana terbangun yang ia lihat pertama kali bukanlah Ayah ataupun Bundanya, melainkan lelaki asing yang sekarang sudah menjadi suaminya.

"Sssstt" desis Ana memegangi kepalanya yang sakit.

Fazry terbangun saat mendengar suara istrinya, "Kenapa Hum? ada yang sakit?" khawatirnya.

"AAARGHH LO NGAPAIN DIKAMAR GUE ANJIR?!" histeris Ana.

"Saya kan sudah menjadi suami kamu, kamu lupa sama suami kamu sendiri?"

"KAPAN NJIR!!"

"Beberapa jam yang lalu, Hum"

Ana terdiam, mengingat apa yang sudah terjadi. Ternyata benar Fazry sudah menjadi suaminya bahkan sekarang ini ia masih mengenakan baju pengantin bernuansa putih.

"Gue gak mimpi? ini real? lo udah jadi suami gue?"

Fazry mangangguk membenarkan, "Na'am Zaujati"

"Terus acara nikahannya gimana?" tanya Ana.

"Sudah diurus sama Orang tua kita berdua, kamu kenapa jadi lupa gini?"

"Gu-gue kira ini cuman mimpi gue! udh awas!"

Fazry menahan Ana,"Kamu mau kemana, Hum? kepala kamu masih pusing kan?"

"Gak! gue mau ambil minum"

"Biar saya yang ambilkan, kamu diam aja disini, saya gak mau kamu kenapa-napa nantinya"

Ana hanya bisa terdiam dan mengangguk tak bisa membantah, ia menuruti apa kata suaminya itu. Ana memandangi punggung Fazry dari belakang ketika ia sudah pergi meninggalkannya.

"Berapa lama gue harus jatuh cinta sama lo, Ji... Kenapa lo masih baik sama gue?!"

Tak lama kemudian Fazry membawakan minum dan makanan untuk Ana. Fazry menuntun Ana duduk untuk minum, "Makasih" lalu kembali merebahkan tubuhnya lagi.

DIA TAKDIRKU! || TAMATNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ