FANA 18

32.4K 3.7K 476
                                    

SEBULAN pernikahan Ana masih belum bisa mencintai Fazry walaupun dia Laki-laki yang baik, yang sabar tentunya. Ana juga baik-baik saja, tidak ada yang mengetahui jika dirinya sudah menikah (kecuali Amel). Jihan pun masih belum mencurigainya.

PAGI hari dimana Ana selesai mengaji dengan suaminya, Ia siap-siap untuk sekolah sedangkan Fazry bersiap-siap untuk pergi ke kantor.

"Istri saya udah pinter ya sekarang ngajinya, makin sayang deh" kecup kening Ana jahil.

Ana yang tau suaminya itu modus langsung memukul lengan tangannya dengan buku. "Modus bgt ish!" kesalnya.

"Ayo" ajak Fazry.

Ana mendongak menatap suaminya, "Kemana?"

"Bikin si junior"

"Sembarang udah jam segini! ayo cepet siap-siap nanti gue kesiangan"

"Aku nya mana"

"Iya iya! Aku" Fazry tersenyum.

Fazry sudah mengjarkan Ana membiasakan diri menggunakan kata "Aku-Kamu" ke suaminya walaupun masih suka keceplosan.

"Hari libur bikin ya sayang" manjanya seraya memeluk istrinya dari belakang.

"Gak! awas ih aku mau ganti baju"

"Yauda ganti aja"

"Ya Lo nya sana, Gue malu!"

"Hmm, Aku Kamu Hum"

"Ah elah ribet banget dah, udah Kamu sana!"

"Gak mau, lagi pula juga kan aku udah liat semuanya" ucapnya dengan tatapan menggoda.

Ana menatap sinis kearahnya dari cermin, "Sekali lagi ngomong batang lo, Gue potong ya! Bisa-bisa lo masih pagi!"

Fazry langsung menunduk melihat punyanya dan membayangkan jika itunya dipotong, "Tapi nanti kita gak bisa bikin anak dong?" tanyanya yang pura-pura polos.

"FAZRYYYYY!!!" teriak Ana yang ingin menghajar suaminya namun Fazry lebih dulu pergi dari ruang ganti.

huffttt

"Selamat" ucap Fazry ngos-ngosan sambil mengelus dadanya.

***

"Nanti anterin sampe depan gerbang aja"

Fazry hanya diam dan fokus menyetir, ia hafal sekali dengan kata-kata itu setiap pagi saat ia mengantar istrinya. Saat hampir sampai depan gerbang Ana mengeluh karna sudah banyak murid yang datang, "Duh rame lagi"

"Aku anter sampe dalem ya"

Ana menoleh ke Fazry dengan cepat, "GAK!"

"Jadi aku turunin kamu dimana?" tanya Fazry.

"Majuan dikit aja deh, kayaknya gak terlalu rame tuh"

Fazry mengangguk lalu melajukan mobilnya sedikit ke depan, saat Ana hendak ingin turun lengannya ditahan oleh Fazry.

"Asal turun aja, gak salim dulu sama suaminya, hmm?"

Ana menepuk jidat, "Lupa hehe panik soalnya, maaf" lalu menyalimi tangan suaminya. Fazry menahan tangan Ana untuk ia kecup kening, dan bibir Ana singkat.

"IH! Kalau ada yang liat gimana?!" panik Ana saat suaminya mencium bibirnya.

"Tenang, aman ko Hum" mengacungkan jempol.

DIA TAKDIRKU! || TAMATМесто, где живут истории. Откройте их для себя