FANA 11

28.3K 3.3K 43
                                    

Ana memang tipe orang yang susah untuk jatuh cinta, Jomblo nya dari lahir membuatnya sulit untuk mempercayai lelaki lain. Baginya tak ada gunanya menyukai seseorang yang tak jelas apa hubungannya.

Saat Ana dan teman-temannya balik dari sholat mereka langsung bergegas ke kelas untuk makan siang, namun suasana kelas Ana saat ini sedang ramai entah karna apa ia tidak memperdulikannya.

"WOI!!" teriak Ana menggemakan lantai 2.

Semua mata tertuju padanya, ada bisikan yang Ana dengar. "Itu cewe yang mau ditembak Ka Dion kan?" bisik murid lain.

Ana menatap sinis ke semua orang yang menatapnya. Lalu ia berjalan ke dalam kelas yang dimana semua meja dan kursi sudah dipindahkan ke pinggir.

"APA-APAAN INI! KELAS GUE KNP BERANTAKAN! SIAPA YG BERANTAKIN!!" bentak Ana membuat semua orang saat ini menundukkan kepalanya.

Ehekm!

Ana menoleh ke belakang, ada seorang laki-laki yang membawa bunga lalu menghampirinya dengan senyuman.

"Ana, gua udah lama suka sama lu, mungkin hanya ini yang bisa gua kasih ke elu. Gua serius sama lu, lu mau gak jadi cewe gua?" ucap Dion mengulurkan bunganya kepada Ana.

"Untuk Dion terhormat, punya apa lo?" ucapnya, melipat kedua tangannya dengan menunjukkan senyum smriknya.

"Gua punya banyak harta, apapun yang lu mau bakal gua kasih"

"PUNYA APA LO, BERANI NGAJAK ANAK ORANG BERBUAT ZINA"

"Zina?"

"Jangan modal ganteng aja, tapi bodoh dalam soal agama. Malu atuh udah gede tapi gak bisa bedain mana halal mana haram"

"Gua bakal ngejagain lu 24 jam dan selalu ingetin lu buat ibadah kok"

"HAHAHA, serius deh. Lo ini lagi ngelawak ya? Gak usah sok-sok an jagain anak orang 24 jam kalau lo aja gak bisa jaga sholat yang sehari 5x"

Dion terdiam mematung dengan perkataan Ana yang sedikit menyelekit menusuk ke hati.

"Kalau belum ngerti juga, lo baca Surat Al-Isra Ayat 32 dan pahamin dah tuh Artinya!"

Dion mengangguk-anggukkan kepalanya mengiyakan. Bodoh, ia sekarang malah dipermalukan di hadapan semua orang.

"Kenapa gak bangun? malu? siapa suruh ngelakuin kek gini. Segala ngasih bunga pulak, lo kira gue udah mati?"

"Lo gak suka ya?"

"Gak, dah sana pergi. Jangan lupa beresin nih kelas gue kayak semula, kalau gue balik dan keadaan kelas gue masih kotor kelas lo bakal gue ancur"

"Hahaha lu bisa aja, mana mungkin"

"Apa yang gak mungkin?" tanya Ana dengan tatapan tajamnya.

Dion menelan air ludahnya, merasakan hawa tak enak yang keluar dari Ana. Iya mengiyakan apa perkataan Ana dari pada ia lebih dipermalukan lagi nantinya.

Dion menoleh ke belakang menatap teman-temannya dan menyuruh mereka membersihkan kelas Ana. Ana dan teman-temannya memilih keluar dari kelas melewati kerumunan orang-orang yang saat ini melihatnya seraya menepuk tangan dan bersorak ria.

"Gua pastiin lu bakalan jatuh cinta sama gua, Ana!" batinnya lalu membuang bunganya begitu saja.

Saat berjalan di koridor sekolah, Ana mendengar ocehan para fans Dion, ada pula yang menatapnya sinis ada juga yang hampir melemparinya kue, dengan sigap ia menangkap kue itu dan ia remukan.

Orang yang melempari kue itupun panik saat Ana melangkah semakin mendekat ke arahnya, ia pun memundurkan langkahnya kebelakang perlahan sampai mentok ke tembok.

DIA TAKDIRKU! || TAMATWhere stories live. Discover now