FANA 34

28K 3.2K 378
                                    

Rumah Fazry dan Ana kini sudah ramai dengan kehadiran Amel, padahal hanya Amel seorang tapi seperti satu kampung yang masuk ke rumah mereka.

Ana memang menyuruhnya main kerumahnya karna dia gak ada teman, kalau hanya Fazry saja dia bosen. Main hp pun kadang bosen, nonton film semuanya sudah ia tonton.

"Naaaa laperr"

"Mau makan apa? pesen online aja ye... masih sore soalnya gak enak banget keluar jam segini"

"Yauda gapapa dah yang penting makan... eumhhhh btw"

Ana mengetahuinya, "Dia udah dateng, lagi sibuk sama laki gue di ruang kerjaannya" Amel hanya mengangguk mengerti, karna selama ia datang tidak melihat Fazry dan Fathir sedari tadi.

"Gue pesen pizza dulu aja ya... sama burger"!

Amel mengacungkan jempol, ia memainkan hpnya bosen begitupun juga Ana. Entah apa yang harus mereka lakukan, hambar tak ada yang menyenangkan.

"Naaaa pasar malem yok... eh iya tapi lu gak suka tempat begituan ya" melas Amel.

"Kata siapa!!! ayo nanti abis isya kita kesono"

"Nanti gue ajak Fathir biar lo gak sendirian" bisik Ana mendekat. Amel tersenyum riang, Ana memang saat peka padanya.

***

Fazry dan Fathir telah selesai dengan pekerjaannya, kini giliran mereka makan sisa pizza yang tadi Ana pesan. Amel selalu curi-curi pandang ke Fathir, Fathir tau akan hal Amel namun ia biarkan. Ia menunggu Amel sampe puas memandang wajahnya yang tampan itu.

Fathir menggigit pizza terakhirnya, rencana selesai makannya ia bergegas untuk pamit. Namun dihalangi oleh Ana.

"Thir lo udah mau balik?" tanya Ana cepat-cepat.

"Iya Bu"

"Ba bu ba bu, gue bukan ibu lo... panggil nama aja si, umur kita disini gak beda jauh kan. Santai aja udah, panggil Ana aje"

Fathir mengangguk ragu-ragu, "Iya Na" menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Kenapa sayang?" tanya Fazry menoleh.

Ana mencubit pinggang Fazry seperti memberi isyarat padanya, mata nya terus mengalih ke Amel yang sedang menatap Fathir. Fazry mengamati lirikan Ana, ia mengetahui maksud tatapan itu.

"Oh iya Thir, kamu disini aja dulu... urusan kantor santai aja, hari libur kan sekarang."

Fathir hanya terdiam tak tau harus apa, "Tapi Pak..."

"Benar kata istri saya, gak usah formal. Kita diluar jam kerja, panggil nama aja" Fathir mengangguk, ia merasa aneh dengan semua orang hari ini, entah mengapa.

"Gimana kalau nanti malem kita ke pasar malem" ajak Ana seru.

Fazry yang disampingnya hanya bisa menyenderkan kepalanya di bahu Ana dan melingkarkan tangannya di pinggang Ana yang kecil itu. Amel dan Fathir hanya menonton keromantisan mereka berdua, bisa-bisanya bermesraan dihadapan para jomblo.

"Gimana?" tanya Ana memastikan.

"Gua si setuju aja, gak tau kalau Mas Fath-" ucap Amel seraya melirik sang empu.

"Saya ikut aja" sela Fathir.

"Oke berarti abis isya kita ke pasar malem ya" girang Ana.

DIA TAKDIRKU! || TAMATWhere stories live. Discover now