FANA 36

28.3K 3.2K 367
                                    

Saat semua sudah kumpul dibandara, tinggal tunggu keberangkatan Dion. Mereka bertiga foto bersama. Ana menjaga jarak dengan Dion karna tatapan suaminya, sedangkan Amel lebih dekat dengan Dion membuat seseorang cemburu melihat kedekatannya.

"Lo serius balik sekarang? besok kita lulusan loh" ucap Ana.

"Yauda lah gapapa, gak penting juga buat gue. Lagi pula juga Ortu gue gak bakalan dateng juga jadi buat apa"

"Kan ada kita, dulu juga gitu kan" sela Amel.

"Udah gapapa, nanti gua nitip ke kalian aja ya" Ana dan Amel mengacungkan jempol kompak.

"Yauda gue pergi ya" ucap Dion. Hendak ingin memeluk Ana dan Amel, ia mendapat tatapan tajam dari ke dua pria tersebut.

EHEKMMM!!! Deheman Fazry dan Fathir barengan.

"Istri saya" ucap Fazry dingin.

Dion hanya cengengesan, "Hehe lupaa, maaf pak"

"Yauda ke gua aja" ucap Amel merentangkan kedua tangannya. Dion melirik ke salah satu laki yang di dekat Fazry tengah menatap tajam ke arahnya.

"Ayo sini, pasti lu kangen sama gua nanti"

Dion menoyor kepala Amel, "Gak dulu deh, pawang lu serem banget"

Amel menoleh ke arah Fathir, Fathir pun langsung merubah raut wajahnya dan mengalihkan pandangannya. Membuat Amel tersenyum gemas akan sikapnya.

"Udah deh gue cabut, byeeeee kalau ada waktu nanti gue mampir ke sini lagi. See u bestie, makasih ya udah anter sama temenin gue" ucap Dion sebelum meninggalkan sahabatnya.

"Bye jelek, anak gue lahir, lo harus kesini ya awas kalau engga!" pekik Ana semangat.

"Bye nyett! bawa oleh-oleh kalau kesini" seru Amel.

Dion memutar matanya malas, "Hadeh iya iya bawel, kalau gua gak sempet atau telat dateng titip salam ya ke anak lu"

Lalu Dion meninggalkan mereka, Ana dan Amel melambaikan tangannya sambil berjinjit. Saat Ana hendak ingin lompat segera mungkin Fazry menahannya.

"Ada dedek disini Hum, ya Allah"  panik Fazry langsung memegang perut Ana.

"Oh iya lupaa, maaf ya dek"

Amel menggelengkan kepalanya lalu menoleh kebelakang melihat Fathir, ia berinisiatif menghampirinya.

"Mas Fathirrrrrr" goda Amel.

Fathir hanya diam dengan wajah datarnya, "Ish Mas Fathir!! ko diemin Amel!! Amel salah apa?! ish dasar cowo sama aja" pekik Amel kesal.

"Saya lagi sariawan, males ngomong" bohongnya.

"Sariawan atau cemburu? hmmm?" godanya sekali lagi.

"Kamu gak bisa bedain sariawan sama cemburu?"

Amel cemberut, "Yaudah kalau gitu, tadi mending Amel ikut Dion aja"

"Yaudah sana"

Amel tak percaya akan jawaban Fathir, "Yaudah bye" Amel meninggalkan Fathir sambil menghentak-hentakan kakinya menuju ke mobil.

Fathir menggelengkan kepalanya pelan, lalu membuntutinya dari belakang. Sedangkan Fazry menuntun dan menjaga istrinya di samping. Tangan yang satu dibelakang sudah siap siaga, tangan yang satunya menggenggam tangan istrinya.

"Mau digendong aja gak?"

"Gak ah, orang kuat ko" Fazry hanya pasrah, sebenarnya ia gak ingin istrinya kecapean. Apalagi besok acara kelulusannya.

DIA TAKDIRKU! || TAMATWhere stories live. Discover now