52. DIA YANG TERBAIK.

70.3K 3.4K 2.3K
                                    

Hai! Panggil aku Syasya !!

[ SELALU HARGAI PENULIS. BERIKAN VOTE 🌟 & KOMEN 💬 KALIAN. ]

Happy reading !! 🦩

• SILAHKAN FOLLOW AKUN WATTPAD AKU! MULAI BESOK PART AKAN DI PRIVAT SECARA ACAK! •

52. DIA YANG TERBAIK.

**

“Aku mempunyai kisah yang hampir 100% sempurna di hidup ku, tapi Tuhan mentakdirkan untuk menyelesaikannya sebelum aku pergi menemui-Nya.” -Glova Lovata.

**

*INI ADALAH CERITA FLASBACK SEBELUM ADEGAN TERAKHIR PART SEBELUMNYA TERJADI*

*INI ADALAH CERITA FLASBACK SEBELUM ADEGAN TERAKHIR PART SEBELUMNYA TERJADI*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Dor!

"Astagfirullah! Tornado!" Jantung Beliung hampir copot, wanita itu tersentak terkejut mendengar suara balon meletus tepat di samping telinganya.

Tornado melepas tawanya, lalu membuang sembarang sampah karet balon yang tak sengaja meletus setelah ia tiup karena kelebihan udara. "Hehehe... Maaf Mah."

Beliung memutar bola matanya malas, menatap sengit anak pertamanya. "Kamu ini ya! Untung Mama nggak gampang jantungan. Coba kalau tadi Mama mendadak jantungan? Besok kamu jadi anak piatu mau?!"

"Nggak lah, Mah. Nggak akan! Paling habis itu Papa langsung nikah lagi," saut Tornado dengan percaya diri.

"Kurang ajar kamu!" Beliung merasa gemas sendiri, mencubit kuat lengan Tornado. "Papa kamu itu cinta mati selamanya sama Mama. Nggak mungkin kalau Mama meninggal, dia mau nikah lagi."

"Auhhh! Sakit, Mah... Iya-iya Ado percaya cinta kalian sehidup semati deh." Membuang nafasnya gusar, Tornado lebih baik pasrah dari pada dirinya harus terkena cubitan maha dahsyat lagi dari Beliung.

Suasana hening sesaat, Beliung baru saja selesai memasang pernak-pernik untuk party ulang tahun berwarna ungu bertuliskan happy birthday Glova. "Oh iya! Ada hal yang mau Mama tanyakan sama kamu, Ado."

Tornado menoleh, menampakan ekspresi penasaran dengan pertanyaan Beliung yang belum sempat terucap. "Tanya apa, Mah?"

"Tadi pagi pas Mama lagi bersihin kamar kamu. Di laci meja belajar, Mama nemu banyak sekali origami burung. Ado, kamu tau kan? Sebentar lagi kamu mau ujian akhir?"

Perkataan Beliung membuat Tornado menelan ludahnya kasar. Ia mengerti, topik pembicaraan ini akan mengarah kemana. "Origami itu... Bukan apa-apa kok, Mah."

"Kamu harus fokus ujian akhir. Buang jauh-jauh hal yang tidak penting untuk sementara waktu. Kamu tidak mau mengecewakan Papa kan?" tanya Beliung mulai serius. "Kamu anak kebanggan Mama sama Papa, Ado. Jangan sampai peringkat kamu turun di sekolah."

ALTOPWhere stories live. Discover now