18. HARTONO

125K 11.7K 3.4K
                                    

Hai! Panggil aku Syasya !!

[ SELALU HARGAI PENULIS. BERIKAN VOTE 🌟 & KOMEN 💬 KALIAN. ]

Happy reading !! 🦩

• SILAHKAN FOLLOW AKUN WATTPAD AKU! MULAI BESOK PART AKAN DI PRIVAT SECARA ACAK! •

18. HARTONO.

**

“Kalau kamu yang cantik ini ninggalin, gue bakal jadi orang jahat aja anjing.” -Kenzo Adriansyah.

**

Laura mengendap-ngendap memasuki pekarangan rumahnya. Melangkahkan kaki perlahan, dirinya celingukan mengawasi situasi sekitar yang sudah senyap. Rasanya jantung cewek itu berdebar kuat, bahkan keringat dingin telah membasahi dahinya.

Jam berukuran besar, salah satu barang antik yang berada di ruang tamu milik ayahnya itu sudah menunjukan angka sebelas malam.

"Heh binatang!"

Laura menelan saliva dengan sedikit ditekan, ia baru saja mendengar suara familiar dari arah belakang tubuhnya. Memberanikan diri untuk berbalik, Laura mendapati ayahnya yang sedang menatap dengan tatapan datar.

"Wah! Hebat sekali, jam segini anak perempuanku baru pulang. Habis jual diri kamu sayang?" Suara tepuk tangan bergema, berasal dari sosok pria separuh baya yang tampak mengenakan baju tidur.

Laura hanya bisa menunduk, menahan rasa takut yang bergejolak dalam dirinya. "Maaf, Pah."

"Kenapa minta maaf? Baguslah, jadi kamu tidak perlu uang saya lagi untuk hidup. Jual diri saja kamu sana, di persimpangan."

Seketika air mata Laura lolos, mengalir pada permukaan pipi mulusnya. "Maaf." suara cewek itu ketakutan, tubuhnya bergetar hebat.

"Sudah saya bilang tidak perlu minta maaf. Kemana saja kamu hah?! Sengaja matiin handphone biar saya tidak bisa menggangu kamu yang sedang bercinta dengan om-om hm?" Pria itu menarik sudut bibir, memperlihatkan senyum miring di raut wajahnya.

Laura semakin ketakutan, mulutnya bergerak tanpa suara dengan hati yang terus memanjatkan nama Tuhan. "Tadi baterai handphone Laura habis, Pah."

Plak!

"Banyak alasan! Kamu pikir saya bodoh?! Kalau baterai kamu habis, tidak mungkin sambungan telfon kamu berdering dari tadi." Melayangkan tamparan kuat di pipi kanan putrinya, berhasil membuat Laura tersungkur cukup jauh ke lantai.

Tangan Laura memegangi bekas tamparan barusan, terlihat matanya sudah basah air mata bersamaan dengan isak tangis yang terdengar jelas di seluruh sudut rumah. "Maaf Pah, Laura tadi---"

"Apa?! Mau alasan apa lagi hm? Jalang seperti kamu memang tidak pantas tinggal di rumah saya!" Ingin mengangkat tangannya lagi, seketika pria itu mengernyitkan dahinya. Dia menatap tajam seorang perempuan separuh baya yang mendadak bersujud kepadanya.

"Tolong hentikan Tuan Hartono, saya mohon ampuni Non Laura." Wanita berdaster itu memohon, berposisi sebagai pembatas antara Hartono dan Laura.

"Minggir kamu pembantu! Jangan coba-coba ikut campur urusan keluarga saya." Mendorong badan wanita itu, Hartono menyeret paksa Laura hingga sampai ke lantai atas rumahnya.

Hartono Atmaja, jika kalian lupa siapa pria ini--- Dia adalah pemimpin salah satu perusaan besar di Jakarta. Jika dilihat dalam status keluarga, ia adalah ayah dari Laura Leonara Atmaja.

ALTOPOnde as histórias ganham vida. Descobre agora