pulangnya Rina dan tragedi menegangkan

7.4K 520 19
                                    

Kini semua bagian keluarga sedang berkumpul bersama dirumah Rina bagian ruang tengah. Ada Alvano, Rheyna, Killa bahkan Bagas, Fira beserta Alaska dan Alea pun hadir.

"Makasih lho, jeng Fira dan suami udah mau dateng...mana manten baru juga ikutan dateng"ucap Killa

Alea menoleh dengan semburat kemerahan dikedua pipinya, "belum tante, hehehe"

"Doain aja tante biar lancar"timpal Alaska

"Emang sudah tukar cincin toh?"tanya Killa.

"Belum juga tante, masih atur waktu nih"jawab Alaska.

"Memangnya ada rencana kapan?"tanya Killa.

"Rencananya sih nunggu Alea nya selesai wisuda tante, tapi gak tau nih..anaknya masih takut bilang ke orang tua"jawab Alaska.

"Ya gimana kamu tuh, ada juga kamu yang langsung menghadap sama orang tuanya dan putuskan tanggal kamu mau melamar dia"ucap Killa.

Alaska menyengir, "bapaknya tentara, tante"jawabnya sambil berbisik pada Killa.

Setelah mendengar itu Killa sontak memalingkan wajahnya sembari menahan tawanya.

Dalam hati Killa berkata, "badan aja besar, berotot. Mental nya mental tahu"

"Kamu gitu juga, Al?"tanya Killa pada Alvano.

"Hah? Apa?"tanya Alvano bingung karena tidak menyimak percakapan Alaska dengan Killa tadi.

"Kapan kamu mau melamar Rheyna?"tanya Killa.

"Mama maunya kapan?"tanya Alvano dengan nada serius.

"Lho kok mama?"Killa menunjuk dirinya sendiri.

Alvano mengangguk, "setuju kalau Al buka lembaran baru?"tanya Alvano.

Killa tersenyum, "ya setuju dong Al, kamu itu anak mama juga..masa iya mama gak setuju, pokoknya yang terbaik menurut kamu itu mama setuju"

Alvano ikut tersenyum, "makasih ma, Al bakaln secepatnya kok"

Mendengar itu Bagas sontak menoleh kearah Alvano dan Killa secara bergantian. Ia merasa keberatan jika Alvano memutuskan untuk melamar anaknya.

Entahlah, meski Rheyna sudah terlihat baik-baik saja tapi sebagai ayah ia tetap ragu ingin mempercayai Alvano lagi.

"Al, bisa kita bicara sebentar?"tanya Bagas.

Alvano mengangguk, "bisa om"

Mereka berjalan ke halaman depan rumah, hanya ada merekaa berdua disana.

"Apa kamu serius dengan anak saya?"tanya Bagas.

Alvano tersenyum, "sangat serius om"

"Apa kamu bisa buat dia bahagia selamanya?"tanya Bagas lagi dan hanya dibalas dengan anggukan yakin dari Alvano.

Bagas menghela, "sayangnya, saya akan memindahkan dia ke Jerman untuk melanjutkan pendidikannya sebagai psikolog"

"K-kenapa, om?"

"Saya belum yakin dengan kamu, atas kesalahpahaman yang terjadi kemarin saya rasa kamu belum bisa menghargai ketulusan anak saya, kamu belum benar-benar serius menganggap bahwa anak saya sangat mencintai kamu"jelas Bagas.

Alvano terdiam, ia tidak tau harus berkata apalagi sekarang. Ia sangat merasa keberatan jika Bagas melakukan itu padanya.

-

Sedangkan didalam sana Rheyna, Fira, Killa dan Alea menemani Rina didalam kamarnya.

"Tante cepet sembuh ya"ucap Rheyna.

Duda LoversWhere stories live. Discover now