sulit dimengerti

6.7K 532 7
                                    

Pagi pun tiba, Alvano terbangun dengan rasa sakit dikepalanya. Ia melihat pintu kamar yang terbuka lalu beberapa saat kemudian ia baru benar-benar tersadar bahwa ia sedang berada didalam kamarnya.

"Juna"gumam Alvano kemudian mencari ponselnya untuk menghubungi Juna.

"Halo, Jun"

"Halo, udah sadar lo?"

"Hmm. Semalem lo yang anterin gua balik?"

"Iya, kenapa?"

"Enggak apa-apa, makasih ya"

"Yoo, tapi lo makasih juga sama cewek lo noh. Semalem buru-buru dateng sampai sendal rumahnya lupa diganti"

"Cewek?"

"Iya, Rheyna kan cewek lo?"

Mendengar itu Akvano segera memutuskan panggilannya dan bergegas mencari Rheyna. Ia melihat Rheyna sedang dalam kondisi tertidur sambil memeluk kedua anaknya.

Dengan langkah perlahan Alvano memasuki kamar itu, tapi kesadaran Rheyna membuatnya berhenti.

"Kamu bau alkohol mas, bersih-bersih dulu sana"ucap Rheyna dengan suara parau dan mata yang tertutup.

Alvano menunduk lalu berbalik menuju kamar mandi yang ada didalam kamarnya. Usai mandi Alvano kembali masuk kedalam kamar Aileen dan Enzi. Posisi tidur mereka pun masih tetap sama.

Alvano melangkah mendekati kasur lalu merebahkan dirinya sembari memeluk Rheyna dari belakang. Rheyna yang menyadari itu hanya diam membiarkan Alvano memeluknya.

"Maafin mas"gumam Alvano yang dapat didengar oleh Rheyna.

"Mau sampai kapan minta maaf terus, mas?"tanya Rheyna.

Alvano tertegun kemudian mengeratkan kembali pelukannya.

"Aku mau pulang"ucap Rheyna sembari melepas pelukan Alvano.

"Enggak enggak, please jangan pulang"jawab Alvano.

"Gak bisa mas. Aku takut orang rumah nyariin"ucap Rheyna semakin berusaha melepas pelukan Alvano yang semakin kuat.

"Rhey please...mas gak bisa kalau kamu ngehindar terus kayak gini"Alvano memohon.

"Gak bisa mas, aku harus pulang"jawab Rheyna sambil berontak.

Cekrek

"Oh begini kelakuan kalian berdua? Udah kumpul kebo ya, hah?!"

Mendengar suara yang sangat keras itu Rheyna dan Alvano segera bangkit, begitupun dengan Aileen dan Enzi yang terbangun karena kaget.

"Benar-benar gak tau diri ya kamu, Alvano!"ucap Dewi dengan langkah cepat menghampiri mereka.

"Al gak ngapa-ngapain, tan"jawab Alvano.

"Halah bohong! Gak mungkin kamu bisa tahan nafsu kamu sama cewek yang murahan kayak dia!"ucap Dewi.

Mendengar itu Rheyna menghela cukup panjang dengan kepala yang menunduk. Ia sangat ingin melawan, tapi dia juga tidak enak jika harus merusak nama baik Alvano didepan keluarganya.

"Dan kamu! Perempuan sok lugu, kegatelan padahal cuma mau ambilin harta keponakan saya, mending kamu pergi dari kehidupan dia sebelum saya yang bikin kamu pergi"ucap Dewi sambil menunjuk wajah Rheyna.

"Tante stop!"pekik Alvano kemudian bangkit.

Aileen yang melihat itu sontak memeluk tubuh Rheyna dan menangis dalam diam, sedangkan Enzi hanya memeluk tubuh Rheyna saja tapi tidak menangis.

"Udah cukup ya Al sabar sama semua perintah tante! Udah cukup Al buang-buang waktu Al cuma buat dengarin intruksi dari tante"

Plakk

Duda LoversWhere stories live. Discover now