15. Pulang

2.7K 185 9
                                    

Haii Readers 👋🏻

Happy Reading yah 🥰
______________________________________

     Saat Alika masuk kedalam rumahnya, Alika sudah disuguhkan sebuah pertengkaran hebat antara laki-laki dan perempuan.

"Stop Pah! Mamah udah capek sama kelakuan Papah, yang ada di pikiran Papah hanya ada uang uang dan uang! Papah ngga pernah mikirin keluarga kecil kita, apa lagi mikirin Alika, enggak sama sekali pah! Apa papah pernah nanya kabar Alika? Apa papah pernah nanya keadaan Alika kaya gimana hah? Engga! Ngga pernah sama sekali! " teriak Lia dengan wajah emosi kepada suaminya.

Plakk

Suara tamparan terdengar begitu keras, Lia yang di tampar sampai tertoleh kesamping.

"Masih mending saya nafkahin kalian berdua sialan! Masih mending saya biayain hidup anak beban itu! Kamu sama sekali tidak pernah menghargai kerja keras saya Lia! Saya juga sudah capek dengan sikap kamu ini, apa lagi sama anak yang nyusahin saya itu! Saya capek Lia! Saya ngga sanggup sama kamu, saya pengen udahan Lia!" bentak Riko kepada istrinya dengan wajah memerah karna emosi yang menggebu.

"Apa? Papah mau cerai? Ayo Pah kita cerai, Aku juga capek sama Papah, kamu ngga pernah mikirin kita! Yang Papah pikirin hanya uang uang dan uang terus." ucap Lia yang sudah mengeluarkan air matanya.

"Terserah kamu Lia! Kamu lupa hah? Lupa kalau anak bodoh itu bukan..." Belum selesai Riko mengucapkan kalimat itu, Lia segera menyela ucapan suaminya itu.

"Stop Pah! Cukup!" Sela Lia dengan lantang.

Alika yang masih berada diambang pintu masuk terdiam kaku, bukan ini yang Alika harapkan saat mereka pulang bukan bukan ini.

"Bukan apa Pah?" Tanya Alika dengan suara bergetar menahan tangis.

"Alika sayang sejak kapan kamu disitu?" tanya Lia dengan raut wajah terkejut.

"Pah, jawab pertanyaan Alika." Tanyanya sekali lagi dengan menghiraukan ucapan Mamahnya.

Sedangkan Riko yang mendengar pertanyaan Alika hanya diam dengan raut wajah yang menahan emosinya, lalu dia pergi meninggalkan merek di ruang tamu.

"Mamah kapan pulangnya? Alika sudah mendengar semuanya mah, bukan ini yang Alika harapkan saat kalian pulang, bukan mah." ujarnya dengan tatapan kosong.

"Sayang maafin mamah nak, mungkin Papah lagi capek jadi omongannya nglantur kemana-mana." ucapnya seolah menenangkan Alika.

"Alika rindu kalian, Alika pengen peluk kalian, tapi setelah Alika pulang Alika sudah di suguhkan dengan pertengkaran kalian didepan Alika, Alika butuh kalian berdua saat ini." ungkapnya dengan tangis kecewa lalu Alika pergi menuju kamarnya, Alika menghiraukan panggilan mamahnya.

Setelah sampai di kamarnya, Alika mengunci pintu kamarnya lalu menangis histeris didepan pintu kamarnya.

"Bukan ini yang Alika harapkan saat kalian pulang, Alika butuh kasih sayang dan pelukan dari kalian bukan pertengkaran kalian, Alika pengen dipeluk sama kalian,Alika butuh sandaran kalian, kalian jahat, kalian ngga sayang sama Alika." lirihnya dengan tangisan.

"Kenapa kebahagiaan ngga berpihak ke Alika tuhan? Alika pengen bahagia walaupun sederhana, Alika pengen hidup tenang, Alika capek disini." racau Alika sembari memeluk lututnya.

"Mereka jahat." ucapnya lirih lalu Alika bangkit menuju kasurnya, setelah beberapa menit Alika tertidur, mungkin karna lelah menangis.

Malam hari pun tiba, Alika yang masih meringkuk dikasurnya pun terbangun karna perutnya yang terasa lapar, beberapa menit kemudian ada suara ketukan pintu.

Tok tok tok

"Alika sayang, bangun nak sudah waktunya makan malam, yukk makan dulu sayang." panggil Lia dengan mengetuk pintu kamar Alika.

"Iyah mah nanti Alika nyusul." sahut Alika dari dalam kamarnya.

Setelah sudah mendengar sahutan sang anak Lia pun langsung turun menuju meja makan, dan Alika langsung menuju kamar mandinya untuk membersihkan tubuhnya, setelah selesai Alika langsung turun menuju meja makan.

"Malam Mah Pah." Sapa Alika dengan senyum merekah dan langsung memeluk orang tuanya dengan erat, Alika benar-benar rindu kepada mereka.

"Malam sayang." sahut mereka dengan senyum juga dan membalas pelukan Alika.

"Alika kangen banget sama kalian, udah lama Alika ngga ketemu Mamah sama Papah, maafin Alika kalau Alika ngrepotin Mamah sama Papah ataupun nyusahin, Alika sayang banget sama kalian, love you." ujar Alika dengan mengecup pipi kedua orang tuanya dan memeluk orang tuanya kembali.

"Maafin kita yah nak, kita belum jadi orang tua yang baik, maafin kita kalau ada salah sama kamu, Mamah sama Papah juga sayang banget sama Alika love you to" ucap Lia dan diangguki oleh Riko, lalu mereka berdua mengecup pipi Alika, Alika yang mendengar itupun hatinya sangat bahagia, ini yang Alika inginkan saat ini.

"Mamah sama Papah udah baikan kan? Ngga marahan lagi kan?" tanya Alika dengan wajah cemberut, mereka yang melihat tingkah Alika pun terkekeh gemas.

"Engga princess Mamah sama Papah udah baikan kok ngga marahan lagi, maafin Papah yah, tadi Papah lagi banyak masalah dikerjakan Papah, sampai Papah emosi sama mamah kamu" ucap Riko dengan tersenyum lembut, Alika yang mendengarnya tersenyum bahagia.

"Beneran Mah udah ngga marahan lagi?" tanyanya dengan wajah bahagia.

"Iyah sayang." Balas Lia dengan terkekeh kecil.

"Yaudah yukk makan Alika udah laper nih, nanti habis makan Alika mau ngasih kejutan buat kalian." ucapnya dengan wajah berseri-seri bahagia

"Yaudah yuk makan." ucap Riko dan diangguki oleh mereka.

Selama makan malam tidak ada yang membuka suara karena mereka sedang makan tidak boleh ada yang berbicara disaat makan, setelah selesai sang Mamah pun membereskan piring kotornya untuk dicuci, setelah semuanya beres Mama Lia menyusul mereka yang berada di ruang TV.

"Sini Mah duduk, Alika mau ngasih tau sama Mamah sama Papah." ujar Alika dengan membawa kertas di tangannya, lalu Lia pun menurutinya dengan duduk disamping Alika, jadi posisinya Alika berada ditengah-tengah mereka.

"Mau nunjukin apa sih sayang." tanyanya Lia dan diangguki Riko.

"Kan tadi selesai ujian sekolah terus tadi pagi kan pengumuman kelulusannya, terus tau ngga apa?" Tanya Alika yang membuat mereka bingung.

"Alika lulus Mah Pah terus Alika dapet nilai tertinggi disekolah." ucapnya dengan nada bahagia, seketika mereka pun kaget mendengar ucapan dari anaknya.

"Beneran sayang? Kamu ngga bohong kan?" tanya Riko dan diangguki oleh Lia

"Beneran Pah, nih kalau ngga percaya liat deh." Balas Alika sembari memberikan kertasnya ke Riko.

"Alhamdulillah selamat sayang, Papah bangga sama kamu, pertahanin yah" ucap Riko dengan senyum bahagia dan memeluk Alika.

"Pah ini beneran yah?" tanya Lia dan diangguki oleh Riko.

Setelah itu Lia langsung memeluk Alika dan mengucapkan selamat kepada Alika, Alika yang merasakan itu semua tersenyum bahagia, tanpa di sadari dia meneteskan air matanya, dia menangis bahagia, setelah sekian lama Alika ingin merasakan pelukan mereka, sekarang Alika merasakan itu semua, Alika sangat bahagia,

"Terimakasih tuhan sudah memberikan Alika kebahagiaan." ucap Alika dalam hati sambil memejamkan matanya dan tersenyum.

(Andai author kaya gitu dipeluk, dikasih selamat terus mereka bilang "Kami bangga sama kamu nak" gitu bahagia ngga gess kalau kalian digituin? Komen yahhh!!!)




















JANGAN LUPA VOTE OKE

INI CERITA PERTAMA AKU YA JADI MOHON MAAF KALAU AGAK NGGA NYAMBUNG HEHE

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER👋

IG: @agistiani_29
@wp.tiahm_29

ALIKA DAN LUKANYA [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now