Janji Semu

8.1K 1.2K 246
                                    

Ramein kolom komentar ye🍉🍉🍉

Typo bertebaran, tandai aja

Sejak kejadian sore kemarin, kondisi Axel tiba-tiba drop hingga membuat Axel tak sadarkan diri sampai hari ini. Padahal sebelumnya dokter mengatakan perkembangan kondisi Axel semakin membaik. Sang dokter seolah lupa akan ucapannya sendiri yang mengatakan bahwa penyakit Axel semakin memasuki tahap serius dan memiliki kemungkinan serangan jantung datang kapan saja.

Ya .. kemarin sore adalah kejadiannya. Axel yang sudah membaik tiba tiba kembali drop total sehingga membuat keadaannya lemah.

Jevandra sangat terkejut juga terpukul saat melihat kondisi Axel yang tiba-tiba drop, padahal sebelumnya kondisi Axel sudah membaik. Axel juga mengatakan bahwa ia berencana berobat ke luar negeri untuk perawatan yang lebih baik agar bisa sembuh. Axel bahkan sudah berjanji pada Jevandra bahwa dia akan kembali dan menemui Jevandra lagi dengan keadaan sembuh dari penyakitnya. Namun yang terjadi justru seperti sekarang.

Dari awal Axel mengatakan dia akan keluar negeri memang sudah membuat Jevandra merasakan hawa tak enak, seperti akan terjadi sesuatu pada Axel. Sekarang, melihat kondisi Axel yang seperti ini justru semakin membuat Jevandra takut dan hilang harapan. Jevandra malah berat melepaskan Axel ke luar negri karena takut Axel tidak akan pernah kembali selama lamanya. Jevandra sangat takut sampai rasanya hampir frustasi.

Jevandra terduduk sambil menangis di kamarnya, pikirannya tak pernah lepas memikirkan Axel. Tadinya Jevandra menolak untuk pulang karena ingin selalu mengawasi Axel, namun atas bujukan dan paksaan Jessica agar Jevandra pulang dan istirahat akhirnya Jevandra mau tak mau pun pulang karena Jevandra sendiri tidak bisa melakukan apa pun di rumah sakit selain hanya meratapi Axel.

"Apa ini semua salah gue, Cel. Lo jadi kayak sekarang gara-gara gue, kan. Kalo lo nggak pernah ikut campur dalam tim basket gue lo pasti gak akan kayak sekarang," ujar Jevandra yang dihantui rasa bersalah. Selain khawatir, Jevandra juga merasa semua yang terjadi itu berawal dari kesalahannya dan Jevandra menyesal.

"Kenapa lo nggak pernah mau jujur tentang keadaan lo. Kenapa lo nyembunyiin itu semua sampe bikin orang-orang jadi ngerasa bersalah atas keadaan lo sekarang."

Jevandra meremas tangannya erat saat merasakan dadanya begitu sesak dan sakit seakan ikut merasakan apa yang Axel rasakan. Ia sudah terlalu menyayangi Axel tapi kenapa Axel justru seperti akan meninggalkannya.

"Lo udah janji sama gue bakal sembuh, Cel. Tapi kalo keadaan lo kayak gini, bukan cuma lo yang putus asa, bahkan gue pun ngerasa putus asa. Gue takut lo gak bisa lewatin ini semua," Jevandra menyerah. Tumpah sudah air matanya menangisi Axel yang kabarnya belum juga sadar hingga sekarang.

🍉🍉🍉

Jessica terduduk sambil menangis di samping ranjang sang anak yang masih tak sadarkan diri sejak kemarin. Di sampingnya ada Henry, suaminya yang tengah mengusap usap punggung Jessica menguatkan istrinya sambil memandang raga Axel yang terbaring pucat.

"Kenapa Axel jadi kayak gini, Pi. Mami takut." isak Jessica meratapi keadaannya Axel.

"Mami pikir beberapa hari keadaan Axel membaik itu menandakan dia berangsur sembuh, tapi kenapa tiba-tiba dia drop lagi,"

"Dokter bilang penyakit Axel makin parah, kan. Serangan-serangan jantungnya akan menyerang kapan saja. Mungkin kejadian pada Axel kemarin itu yang dimaksud dokter," jawab Henry berusaha tegar.

"Mami tenang, ya. Anak kita pasti sembuh, papi akan lakukan apapun demi anak kita satu satunya. Kalau gitu mami jagain Axel dulu, papi mau ketemu dokter Tian sebentar." ujar Henry kemudian berpamitan menemui dokter yang menangani Axel dan meninggalkan Jessica menunggui Axel.

Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️Där berättelser lever. Upptäck nu