Perdamaian

10.1K 1.7K 439
                                    

Absen subak dulu 🍉🍉🍉🍉🍉

Komen yang banyak

Jevandra kembali ke pertandingan setelah beberapa menit menjauh dari mereka. Entah lah, Jevandra hanya tidak ingin melihat keseruan mereka merayakan kemenangan sedangkan dia sendiri tidak bisa ikut serta. Jevandra tidak marah, dia hanya merasa tidak patut ikut.

Sekembalinya Jevandra dia melihat teman temannya sedang bersorak bahagia sambil memegang satu piala kejuaraan hasil kerja kerasnya tadi. Salah satu temannya, Nando, yang melihat kedatangan Jevandra pun langsung menghampiri Jevandra.

"Kita menang, Jev," ucap Nando senang. Jevandra tersenyum melihat raut bahagia Nando yang sangat jarang nampak itu, karena biasanya Nando hanya memasang wajah datar saja.

"Kita bisa menang tanpa lo, Jev," timpal Chiko tak kalah senang.

"Udah dibilang kita juga punya kemampuan meskipun tanpa dampingan kapten. Yang penting mah percaya aja sama diri sendiri," balas Rendi.

Jevandra mengangguk senang melihat teman temannya bahagia memenangkan pertandingan tadi. "Selamat, ya. Kalian hebat." ucap Jevandra bangga. Sekarang mereka tidak akan lagi berpatokan hanya pada Jevandra untuk berharap bisa menang.

"Nah, piala persembahan buat lo, karna lo udah jadi kapten kita selama ini." Haikal menyerahkan piala tersebut kepada Jevandra sebagai bentuk terimakasih nya telah menjadi kaptennya selama ini. Meski kemenangan kali ini bukan dilalui bersama Jevandra, setidaknya Jevandra bisa ikut merasakan kebahagiaan atas kemenangan timnya.

Jevandra menerima piala itu dengan haru. Ia menatap piala itu dengan tatapan berkaca kaca. Akhirnya timnya tidak mengecewakan meskipun tanpa dirinya. Namun, di sisi Jevandra merasa bangga akan kemenangan timnya, dia kini tersadar bahwa satu orang yang seharusnya memegang piala kejuaraan itu tidak ada di antara mereka..

Iya, Axel. Seharusnya piala itu untuk Axel yang telah memenangkan pertandingan. Tapi Axel justru tidak terlihat diantara mereka sehingga membuat Jevandra mencari cari keberadaannya.

"Axel mana?" tanya Jevandra pada teman temannya.

"Oh iya. Kak Axel tiba-tiba pamit pergi duluan karna ada urusan katanya. Sayang banget dia gak bisa ikut pas penyerahan piala kemenangan nya tadi. Gak papa, besok kita ajak dia rayain ini. Gue bakal traktir kalian semua." tutur Chiko antusias.

Namun Jevandra tiba-tiba merasa ada yang aneh dengan kepergian Axel yang dadakan. Seharusnya Axel bisa menunggu sebentar saja untuk mendengar pengumuman pemenangnya kan. Kenapa dia pergi duluan. Urusan penting? Kenapa Jevandra tidak percaya. Namun ia yang tidak bisa berbuat apa-apa pun hanya bisa berlagak percaya, meskipun dalam hatinya dia khawatir, terlebih mengingat kondisi Axel tadi yang terlihat tidak baik baik saja.

🍉🍉🍉🍉

Seperti rencana Chiko kemarin, hari ini dia benar-benar merayakan kemenangannya dengan mentraktir semua penghuni di sekolahnya. Catat, semua penghuni sekolahnya termasuk guru, tukang kebun sekolah, tukang kebersihan, satpam sekolah, petugas perpustakaan, petugas UKS, pokok nya semua. Gila. Tapi ya lumayan juga bagi mereka yang kebagian.

Suasana kantin sangat riuh ramai. Beberapa penggemar ada yang memberikan hadiah sebagai ucapan selamat atas kemenangan tim basket mereka kepada masing masing anggota. Nando paling banyak mendapat hadiah, Rendi terbanyak kedua lalu ada Haikal juga, dan Aji serta Chiko.

Jevandra duduk bergabung dengan teman temannya di kantin saat jam istirahat. Seharusnya perayaan ini dilakukan bersama sama,namun Jevandra yang tidak melihat keberadaan Axel sejak tadi pagi pun membuat ia mencari cari sosok nya.

Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang