Kacau

11.3K 1.8K 362
                                    


***

"Lia, tunggu! Gue bisa jelasin!" teriak Jevandra memanggil manggil Lia yang terus berjalan tanpa menggubris Jevandra. Tidak peduli menjadi tontonan para murid, Jevandra hanya ingin menjelaskan apa yang sebenarnya kepada sang kekasih agar tidak salah paham.

"Lia!" Jevandra berhasil meraih tangah kecil Lia hingga Lia behenti seketika.

"Lo salah paham!" kata Jevandra. Namun Lia justru membalas tatapannya dengan menantang.

"Salah paham apa?! Mungkin emang bener lo sama kak Axel ada hubungan. Iya, hubungan kita cuma sebatas nutupin hubungan lo dengan kak Axel, kan? Fine! Gue tau diri sekarang dan bakalan mundur!" ujar Lia panjang lebar meluapkan kekesalannya.

"Siapa yang bilang gitu, sih!" tanya Jevandra kesal. Gosip apa lagi ini, kenapa semuanya semakin rumit hanya karena kesalah pahaman dirinya dan Axel.

"Mereka!" Teriak Lia emosi. "Fans fans lo yang nggak terima lo pacaran sama gue. Mereka lebih milih lo sama kak Axel daripada lo sama gue. Udah ya, gue capek pacaran sama lo. Emang bener pacaran sama cowok populer itu cuma makan hati doang, udah cukup sabar gue selama ini liat lo di deketin fans fans centil lo, sekarang ditambah lagi gue jadi bahan omongan mereka yang ngebully gue karna dianggap cuma penutup hubungan lo dengan kak Axel. Capek, Jev!" Murka Lia meluapkan semua isi hatinya. Tanpa sadar gadis mungil itu menangis. Baru dua hari gosip Jevandra dan Axel beredar yang Lia pun belum tau kebenarannya bagaimana, tapi omongan omongan mereka sudah cukup membuat Lia lelah dan nyerah. Pacaran dengan Jevandra benar-benar bukannya bahagia malah sakit hati. Dahla.

Jevandra menatap gadis itu dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Dia sendiri tidak menyangka kalau gosip yang awalnya ia kira sepele itu justru berimbas sebesar ini pada hubungannya dengan Lia yang sudah terjalin satu tahun lamanya. Salahkan Axel yang dari awal memulai semuanya. Pemuda sok kalem padahal aslinya brengsek itu jelas saja melakukannya dengan sengaja karena tidak menyukai Jevandra.

Jevandra marah, sangat marah, terlebih tidak ada yang bisa mengerti dia, bahkan teman-temannya pun tidak ada yang memihak nya hanya karena dirinya sombong. Memang apa salahnya sombong? Itu sudah karakter sifatnya sejak dulu, kenapa mereka menggunakannya untuk memojokkan Jevandra padahal Axel pun juga salah.

"Sayang, jangan dengerin mereka, gue sama Axel cuma gak sengaja aja dan mereka salah paham makanya langsung bikin gosip itu," ujar Jevandra sedikit lembut ketika melihat Lia menangis.

Lia menggelengkan kepalanya, ia merasa sudah sangat muak. "Sorry, Jev. Kita putus aja. Terlepas dari gosip lo sama kak Axel itu gak bener, gue tetep mau kita putus. Pacaran sama lo cuma bikin capek." Setelah mengatakan alasan putus barusan, Lia langsung pergi dari hadapan Jevandra yang hanya bisa terdiam tanpa bisa menahan Lia lagi. Sekarang Jevandra kehilangan pacarnya gara-gara Axel,orang yang tidak dikenalnya sebelumnya. Jevandra kembali emosi.

Dengan langkah kasar Jevandra berjalan menuju kelas Axel berniat memberikan pelajaran pada lelaki itu. Setibanya di kelas Axel, pemuda itu terlihat baru saja berdiri hendak melangkah keluar, namun Jevandra sudah lebih dulu mencapainya dan mendorong dada Axel dengan kuat hingga Axel terjungkal ke belakang hingga menarik perhatian seisi kelas dan juga Luki serta Juan.

"Brengsek lo, Cel! Gara gara lo gue sama Lia jadi hancur anjing! Puas lo udah bikin gue kayak gini, hah?" teriak Jevandra sambil mencengkram kerah seragam Axel sambil menatap bengis.

Sedangkan Axel yang cukup terkejut mendapat perlakuan tiba-tiba itu hanya bisa diam dan melihat tatapan murka Jevandra. Sangat jelas sorot mata itu begitu benci ditujukan kepada Axel, namun Axel berusaha tetap tenang, tidak ingin terbawa emosi.

"Woi apa apaan lo?!" seru Luki dan Juan yang lagi lagi tidak terima, mereka ingin melerai namun Jevandra yang tidak peduli pun tetap kukuh mengeratkan cengkeraman nya pada baju Axel.

Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️Where stories live. Discover now