Nggak Fokus

8.3K 1.4K 511
                                    


Salam apa.

Typo tandai

Dua hari sudah berlalu sejak Axel mengalami serangan jantung dan kini di rawat di rumah sakit, selama dua itu pula Jevandra selalu datang ke rumah sakit untuk mengecek kondisi Axel namun sampai detik ini Axel belum siuman, membuat Jevandra takut akan kehilangan Axel selamanya.

Axel yang menyembunyikan fakta tentang penyakitnya dari orang-orang kecuali keluarganya pun tidak ada yang mengetahui Axel tengah dirawat di rumah sakit sekarng. Yang mereka tau Axel hanya absen dari sekolah karna masalah kesehatan, tanpa tau yang sebenarnya.

Turnamen semakin dekat, Jevandra dituntut harus rutin latihan agar bisa maksimal di pertandingan nantinya. Jevandra memang latihan rutin namun ia tetap mengingat pesan Axel dan juga dokter yang meminta agar Jevandra tidak berlatih terlalu keras karena khawatir kakinya akan cedera lagi.

Ya, Jevandra ingat sekali pesan itu, namun untuk yang kesekian kalinya sejak ia mengenal Axel Jevandra kembali dibuat tidak fokus latihan lantaran terus kepikiran Axel yang masih terbaring di rumah sakit. Jevandra juga tidak bersemangat sekolah dan menjalani hari harinya saat otaknya terus kepikiran Axel.

Latihan kali ini benar benar kacau, Jevandra seperti anak baru yang sama sekali tidak mengerti teknik permainan bola basket, membuat teman-teman satu timnya terheran-heran. Mereka tidak tau masalah apa yang mengganggu pikiran kaptennya itu sehingga permainan sang kapten sangat buruk dan tidak mencerminkan seorang kapten sama sekali.

Istirahat pun dilakukan setelah satu jam sudah berlatih namum tak mendapatkan hasil yang bagus. Mereka yang heran pun memberanikan diri menanyai Jevandra tentang apa yang membuat Jevandra jadi seperti ini, sebab mereka juga melihat raut wajah lesu jevandra yang tidak biasanya.

"Jev, ada apa lagi? Lo ada masalah? Kenapa lo nggak fokus?" Rendi mencoba bertanya baik baik agar tidak menyenggol mood Jevandra yang sedang buruk.

"Permainan lo kacau," sahut Chiko, Satu-satunya orang yang paling tidak bisa menyaring ucapannya dan membaca situasi.

"Kali ini apa lagi? Lo kepikiran apa sekarang? Turnamen bentar lagi dan permainan lo malah makin buruk," ujar Chiko mulai mengeluarkan kritikan nya.

"Kalo ada masalah ceritalah, atau seenggaknya tenangin diri dulu, jangan dipaksa latihan entar berakibat fatal lagi kayak dulu," Nando ikut memberikan pengertian pada sang kapten.

"Kayaknya kemarin kemarin lo baik baik aja, jev." ucap Haikal yang terheran melihat perubahan Jevandra tiba-tiba.

"Pertama kepikiran Lia, kedua kepikiran kak Axel, sekarang kepikiran apa lagi? Jangan dibiasakan mikirin hal yang gak penting yang berpengaruh sama tim. Kacau jadinya," ujar Chiko yang mulai memancing jevandra.

Jujur sejak tadi jevandra sangat pusing dan tidak fokus memikirkan Axel, tapi teman temannya benar-benar tidak bisa mengerti dirinya. Ya memang jevandra tidak mengatakan apa apa jadi wajar saja jika mereka tidak tau, tapi tetap saja setidaknya mereka membiarkan jevandra saja tanpa harus menghakimi dengan kata kata menyebalkan itu.

"Lama lama nggak profesional lo jadi kapten, kita gantiin ke kak Axel beneran nih ya kalo lo masih kayak gini," Tutur Chiko.

Habis sudah kesabaran jevandra saat mendengar nama Axel disebut. Ia dengan emosi memuncak menerjang Chiko dengan mencengkeram kostum basket Chiko.

"Brengsek! Jangan bawa bawa Axel lagi ke dalam tim basket kita!" teriak jevandra yang malah membuat mereka salah paham dengan menganggap jevandra tidak Terima posisinya digantikan oleh Axel.

Chiko justru tertawa remeh. "Apa? Lo takut? Ya mau gimana, makin lama kemampuan lo menurun, nggak pantes jadi kapten basket kita. Kak Axel lebih pantes--"

Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️Where stories live. Discover now