Pertandingan (2)

14.5K 2.2K 664
                                    

Sapa abng dulu coba 🍌👋

Ga komen, buriq

"Jev, lo kenapa anjir, bisa bisanya kalah sama anak band model gitu. Serius, nih?" Ujar Haikal tidak percaya saat melihat Jevandra berjalan dengan tampang asam ke pinggir lapangan menghampiri teman temannya. Ya, jelas aja nggak percaya. Selama ini Jevandra dikenal sebagai rajanya lapangan basket, sih. Bahkan tim tim lain pun sudah berhasil Jevandra kalahkan. Tapi kali ini, melihat Jevandra kalah melawan Axel si anak band yang sering diejek ejeknya justru mampu menaklukkan Jevandra. Lebay sih memang, tapi ya begitu.

"Bacot lo. Ternyata dia jago juga mainnya, gue juga nggak percaya." balas Jevandra mengakui kemampuan Axel.

Rendi menyahut santai. "Udah gue duga dari awal, sih, dia tuh kalem kalem menghanyutkan,"

"Sejarah nih, kapten Jevandra kalah sama anak band," cetus Aji.

"Diem lo!" sinis Jevandra tidak terima.

"Hehe."

"Sekarang apa? Udah curang, kalah pula. Lo mau mundur gitu aja?" ucap Haikal kemudian.

"Lagian ngapain sih tanding tanding segala. Kenapa nggak ngalah aja dulu sehari kasih lapangan nih buat anak band itu. Gue kebetulan juga lagi males latihan, ada janji hunting foto di puncak soalnya," sahut Nando malas malasan.

"Foto mulu lo," tanggap Chiko lelah.

"Biarin,"

Jevandra mendengus kesal. Ambisinya mempertahankan harga diri masih menguasai dirinya. Jevandra tidak ingin kalah begitu saja. Kalau Axel bisa menunjukkan kemampuannya dalam permainan basket, maka jevandra juga harus bisa menunjukkan kemampuannya dalam bernyanyi.

"Nggak. Masih ada tanding satu lagi," jawab Jevandra kemudian.

"Apa?"

"Nyanyi,"

"Anjing!" Haikal reflek mengumpat, sementara yang lain terlihat menahan tawanya yang hampir lolos.

"Aduh! Nggak yakin gue sama lo, Jev. Yang modelan lo masa nyanyi lawan vokalis band. Bisa diwakilin sama gue gak, sih. Suara gue lebih bagus daripada lo soalnya." cerocos Haikal yang sontak membuat Jevandra melotot galak karena tidak terima diremehkan.

"Heh, sialan lo! Gini gini suara suara gue bagus anjrit. Dulu waktu kecil gue ikut lomba nyanyi aja menang," kata Jevandra membanggakan dirinya.

"Kecilnya umur berapa?" tanya Haikal penasaran.

"Lima tahun,"

"Si tolol. Lima tahun udah berapa tahun yang lalu anjing. Sekarang lo udah bangkotan." Haikal menepuk jidatnya lelah. Jevandra ini ada ada aja.

"Udah deh lo diem aja. Pasti gur bisa kalahin tuh bule," ujar Jevandra percaya diri.

"Hadehhh." Rendi menghela napasnya lelah.

"Excuse me?" ujar seseorang dari sudut lapangan yang lain, membuat Jevandra dan kawan-kawan nya menoleh ke sumber suara.

Di sana, Axel memasang wajah santai yang justru membuat Jevandra kesal. Kenapa dia jadi tidak menyukai Axel, hm.

"Di sini udah nungguin, loh," ujar Axel menyindir Jevandra yang tidak kunjung menghampiri Axel yang sudah siap adu suara dengan kapten sombong itu.

Sejujurnya Axel sendiri tidak minat meladeni semua kesombongan Jevandra karena terlalu buang buang waktu. Axel juga bisa saja mengalah begitu saja jikalau Jevandra tidak ingin berbagi lapangan sehari saja, tapi Axel yang awalnya sudah meminta dengan cara sopan dan baik baik namun justru ditanggapi dengan sombong pun membuat Axel ingin sedikit memberi pelajaran pada adik kelas kurang ajar itu.

Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️Where stories live. Discover now