Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️

Gws Axel

Salam subak🍉🍉🍉

Hari ini sosmed diramaikan oleh beberapa berita tentang Axel yang sakit saat jevandra mengecek ponselnya pagi ini. Entah mereka mendengar dari mana, mungkin berawal dari unggahan foto jevandra semalam jadi mereka semua tau dan langsung menyebarkan berita itu. Yang jelas kabar Axel yang masuk rumah sakit kini telah tersebar di seluruh sekolah berkat berita berita tersebut. Para fans fans Axel dan orang-orang yang care terhadap Axel pun beramai-ramai membuat postingan untuk mendoakan Axel. Seolah berita duka, semuanya ikut bersedih dan ikut mendoakan kesembuhan Axel. Namun itu justru membuat jevandra semakin dilanda kesedihan karena Axel sakit, tapi juga senang dan bersyukur karena banyak yang menyayangi Axel.

Mulai sekarang mungkin jevandra akan memiliki rutinitas baru sebelum berangkat sekolah. Ya, dia akan ke rumah sakit dulu untuk melihat kondisi Axel sebelum memulai aktivitasnya yang akan terasa hampa tanpa Axel. Tak apa, jevandra yakin ini hanya sementara, jevandra percaya Axel akan segera sembuh sebab Axel sudah berjanji akan sembuh. Jevandra tidak boleh sedih agar Axel terus bersemangat untuk sembuh demi dirinya dan keluarga Axel sendiri. Axel harus bertahan.

Jevandra menarik napasnya. Rasanya ia belum bisa menghilangkan rasa sedihnya sejak Axel sakit, rasa sesalnya juga kian bertahan dan itu malah membuat jevandra dihantui rasa bersalah karena merasa ia penyebab Axel seperti ini.

Setelah bersiap semua, jevandra pun berangkat ke rumah sakit sebelum menuju sekolah. Sengaja ia berangkat lebih pagi agar bisa sedikit lebih lama berada di rumah sakit menemani Axel.

Tiga puluh menit jevandra tiba di rumah sakit, ia langsung menuju kamar Axel dan melihat Axel masih memejamkan matanya. Sudah terdapat seporsi makanan yang disediakan pihak rumah sakit untuk pasiennya dan juga obat obatan yang harus Axel minum.

Jevandra mendekat ke Axel. Entah kenapa setiap kali melihat Axel jevandra selalu merasa sakit seolah ikut merasakan penderitaan Axel.

Sesuai janjinya, mulai hari ini jevandra akan selalu memberikan cintanya kepada Axel tanpa gengsi lagi agar Axel semakin semangat untuk sembuh.

"Pagi, sayang," ucapnya sambil mengusap kepala Axel.

Mata terpejam itu kemudian terbuka dan beradu tatap dengan jevandra yang tak kuasa melihat sorot mata lemah Axel. Jevandra tidak sanggup.

"Kirain masih tidur," ujar jevandra begitu melihat mata Axel terjaga.

"Cuma memejamkan mata, mencoba menikmati udara yang masih bisa saya hirup sekarang," jawaban Axel yang ngelantur pun membuat jevandra mengomel.

"Lo bakal menghirup udara ini seterusnya, Cel, berhenti ngomong aneh aneh,"

Axel tertawa melihat wajah cemas jevandra yang lucu. "Bercanda. Kamu ini mudah banget panik, ya," ledek Axel.

Jevandra mendengus kasar. "Dan lo juga mudah bikin orang kesel."

"Kamu mau sekolah?" tanya Axel kemudian sambil berusaha bangun untuk mengubah posisinya menjadi duduk bersandar di kepala ranjang dengan susah payah, membuat jevandra yang peka pun membantunya.

"Gue boleh bolos gak buat disini aja nemenin lo?" tanya jevandra tiba-tiba.

"Heh, main bolos bolos aja. Nggak boleh, sekolah nomor satu ya." jawab Axel mengomel.

Jevandra menghela napas. "Iya deh. Ini kenapa nggak dimakan makanannya, abis itu minum obat," ujar jevandra melihat porsi makanan yang masih utuh tergeletak di meja.

"Nanti, nunggu mommy suapin, tangan saya susah gerak," jawab Axel sambil melihat tangannya yang penuh oleh tusukan infus entah apa. Jevandra meringis ngeri melihat nya, pasti sangat sakit.